Empat tim akan saling jungkal demi posisi 4 besar. (IN)
Samarinda, Diswaykaltim.com - Laga pekan ke-32 Premier League berjalan di luar perkiraan kebanyakan orang. Terkhusus kaitannya dengan persaingan di zona Liga Champions. Alias 4 besar. Leicester City yang tampil bagus sebelum libur akibat pandemi. Mulai terseok-seok. Jammy Vardi dkk hanya meraih 1 kemenangan dari 5 laga terakhir.
Jelas kondisi ini dimanfaatkan oleh tiga tim dibawahnya. Chelsea, Manchester United, dan Wolves. Jarak antara Chelsea dan Leicester City terpangkas menjadi 1 poin saja. Untuk pertama kalinya musim ini. Chelsea berpeluang menduduki peringkat tiga. Syaratnya, harus bisa mengalahkan tim peringkat ke-17, West Ham United.
Tapi sebaik-baik manusia berencana. Tidaklah selalu berjalan sesuai keinginan. Chelsea secara mengejutkan kalah dari West Ham United. Harapan menduduki peringkat ketiga sirna. Sialnya, Manchester United dan Wolves menang di laga sebelumnya.
Kini jarak antara Manchester United dan Wolves yang sama-sama mengumpulkan 52 poin. Hanya berjarak 2 poin saja dari Chelsea. Dan berselisih 3 poin dari Leicester City di posisi ketiga.
Enam laga terakhir musim ini akan menjadi tontonan paling seru. Sekaligus menentukan dimana keempat tim tersebut akan mengakhiri musim. Yang jelas, dua di antara mereka harus kecewa karena gagal bermain di Liga Champions musim depan.
Tapi jika tampil di Liga Champions musim depan menjadi tolak ukur. Hasil di Liga Premier bisa jadi kurang berarti andai Manchester City, Chelsea (UCL), dan Manchester United, Wolves (UEL) berhasil menjuarai turnamen antar tim Eropa tersebut.
Persaingan untuk keempat besar menjadi semakin menarik lantaran keempat tim masih akan saling berhadapan. Sehingga peluang saling menjungkalkan secara head to head akan sangat berpengaruh. Manchester United misalnya. Mereka masih harus meladeni Leicester City di laga terakhir. Sementara Chelsea akan bersua Wolves di partai terakhir pula.
*
Everton 2-1 Leicester City
Stadion Goddison Park menjadi saksi keperkasaan Richardlison dkk kala menjamu tamunya, Leicester City Kamis dinihari. Tuan rumah meraih poin penuh lewat gol Richarlison dan eksekusi penalti Gylfi Sigurdsson hanya bisa dibalas sekali oleh Kelechi Iheanacho dan Everton kini naik ke urutan ke-11 klasemen dengan koleksi 44 poin.
Tak hanya itu, kemenangan ini sekaligus meneruskan tren positif tetangga Liverpool itu. Mereka tak pernah menelan kekalahan dalam delapan laga kandang beruntun. Catatan ini menempatkan Everton menjadi klub kedua terbanyak yang menorehkan rekor tersebut.
Liverpool masih memegang rekor di Premier League sebagai tim tanpa kekalahan di kandang terpanjang. Yakni 52 laga beruntun.
Pertandingan baru berjalan 10 menit ketika Everton membuka keunggulan lewat tembakan sentuhan pertama Richarlison. Pemain Brazil menyambut umpan tarik Lucas Digne dan menaklukkan kiper Kasper Schmeichel.
Lima menit kemudian. Wasit David Coote melayani permintaan peninjauan VAR atas tuduhan pelanggaran handball oleh Wilfried di dalam kotak penalti. Hal itu dikonfirmasi dan Coote menghadiahi tendangan penalti untuk tuan rumah.