Indonesia Akan Pulangkan Pengungsi Rohingya yang Ditampung di Aceh ke Negara Asalnya

Kamis 02-07-2020,06:51 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Jakarta, Diswaykaltim.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan, prioritas utama pemerintah Indonesia terhadap pengungsi Rohingya adalah memulangkah mereka ke negara asalnya.

“Oleh karena itu, saya tekankan situasi kondusif di Rakhine State harus segera diciptakan. Jika tidak, maka penderitaan orang-orang Rohingya akan terus berlanjut,” ujar Retno, Rabu (1/7/2020).

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menampung 99 pengungsi asal Rohingya. Yang masuk ke Aceh. Pada 24 Juni 2020.

Para pengungsi tersebut kini ditampung di bekas kantor imigrasi di Lhokseumawe, Aceh. Mereka dipindahkan ke lokasi yang lebih baik di Balai Latihan Kerja (BLK) di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, kemarin.

Para pengungsi Rohingya yang ditampung di Aceh terdiri dari 43 orang dewasa. Dengan rincian 13 laki-laki dan 30 perempuan, serta 56 anak-anak (usia di bawah 18 tahun). Terdiri dari 13 anak laki-laki dan 43 anak perempuan.

“Fase pertolongan darurat telah dilakukan dan 99 orang pengungsi dalam keadaan sehat dan baik, serta kebutuhan pangan dan kesehatan telah dipenuhi. Mereka telah dilakukan tes COVID-19 dan semua hasilnya negatif,” kata Retno dalam konferensi pers virtual terkait pertemuan tingkat menlu ASEAN dan Australia, Selasa (30/6).

Dia menjelaskan, Kemlu melakukan koordinasi dengan berbagai unsur pemerintah pusat dan daerah. Termasuk satuan tugas penanganan pengungsi luar negeri (LN) di pusat, TNI, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Dinas Sosial di Aceh Utara.

Kemlu RI telah berkoordinasi lewat pertemuan virtual dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) pada Senin (29/6). Dilanjutkan pertemuan virtual dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration) pada Selasa (30/6).

“Baik UNHCR maupun IOM menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang menampung sementara para migran (Rohingya, red.) tersebut,” ujar Retno.

Dia menjelaskan, Kemlu bersama sejumlah pihat terkait termasuk Satgas Pengungsi dari Kementerian Politik Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Imigrasi, Polri, dan Basarnas juga akan bertolak ke Aceh. Untuk melakukan koordinasi di lapangan.

Dalam pertemuan tingkat menlu ASEAN dan Australia, Retno juga mengangkat isu kedatangan para pengungsi Rohingya tersebut. Dia meyatakan, mayoritas dari 99 pengungsi Rohingya itu telah memiliki kartu UNHCR. Artinya berstatus pengungsi. Mereka berhak mendapatkan perlindungan internasional di bawah UNHCR.

Selain faktor kemanusiaan, Indonesia juga mendalami kemungkinan para pengungsi sebagai korban penyeludupan dan perdagangan manusia. Terkait hal itu, Indonesia mendesak ASEAN dan Australia untuk meningkatkan kerja sama melawan kejahatan lintas negara. Termasuk perdagangan dan penyeludupan manusia. (bs/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait