Malaysia Tolak Pengungsi Rohingya karena Dinilai Akan Bebankan Negara

Selasa 30-06-2020,06:25 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kuala Lumpur, Diswaykaltim.com - Pemerintah Malaysia tegas dalam posisinya untuk menghentikan masuknya pengungsi Rohingya ke negara itu.

Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan, pemerintah mempertahankan pendiriannya bahwa solusi terbaik adalah mengirim mereka kembali.

Ia menambahkan, Kementerian Luar Negeri telah diminta untuk membahas cara-cara merealisasikan masalah tersebut.

“Kami juga mengatakan kepada Kementerian Luar Negeri untuk berdiskusi dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Karena banyak negara di dunia yang berbicara tentang kemanusiaan. Tetapi mereka tidak menerimanya,” katanya, Sabtu (27/6/2020) lalu.

“Jika mereka benar-benar berjuang untuk kemanusiaan, saya menantang mereka, untuk mengambil Rohingya di Malaysia. Karena mereka mempersoalkan dan mengkritik kami,” katanya.

Ismail juga tidak mengesampingkan kemungkinan perlakuan baik oleh Malaysia terhadap pengungsi Rohingya. Sehingga Malaysia merupakan salah satu negara pilihan pengungsi Rohingya.

Ia menyebut, masalah pengungsi Rohingya yang diperkirakan sebanyak 200.000 orang di Malaysia akan selesai jika semua negara maju yang keras mengkritik Malaysia dengan membantu memasukkan beberapa pengungsi ke negara masing-masing.

“Kami telah memperlakukan mereka dengan baik dari aspek kemanusiaan. Bahkan kami adalah yang terbaik di dunia. Jika ada bencana di negara lain, kami cepat memberikan kontribusi dan bantuan,” katanya.

“Meskipun demikian, jangan mengambil keuntungan dari niat baik kami. Karena seluruh dunia telah mendorong masalah Rohingya ke Malaysia untuk diselesaikan,” ujarnya.

Selain itu, Ismail yang juga Menteri Pertahanan Malaysia berjanji ke pemerintah untuk terus memperketat perbatasan negara. Termasuk pelabuhan ilegal seperti jalur tikus. Untuk memastikan Malaysia tidak lagi menjadi tujuan warga asing.

Pada Jumat (26/6/2020) lalu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, Malaysia tidak dapat lagi menerima pengungsi muslim Rohingya dari Myanmar.

Muhyiddin menjelaskan, ekonomi Malayasia yang mengalami kesulitan dan sumber daya yang semakin menipis sedang dialami Malaysia akibat pandemi virus corona.

Malaysia yang tidak mengakui status pengungsi, baru-baru ini menolak perahu dan menahan ratusan orang Rohingya.

Di tengah meningkatnya kemarahan Malaysia terhadap orang asing yang dituduh menyebarkan virus corona dan memakai dana negara yang cukup banyak.

“Kami tidak bisa lagi menampung lebih banyak (pengungsi). Karena sumber daya dan kapasitas kami yang sudah mulai menipis. Diperparah oleh pandemi COVID-19,” kata Muhyiddin.

Tags :
Kategori :

Terkait