Ia menambahkan, ada muatan kepentingan perusahaan dalam rencana ini. Kepentingan tersebut, menggugurkan kewajiban pihak perusahaan untuk tutup lubang tambang. "Iya ini taktik kalau saya nilai, ada upaya untuk melepas tanggung jawab," ujarnya.
Menurutnya, regulasi sudah mengatur kewajiban perusahaan untuk mereklamasi lubang usai penambangan. Kendati, memang ada beleid yang mengatur soal peruntukan lain. Tapi, rencana ini harus dikaji lebih mendalam serta didukung oleh warga.
"DPRD harusnya sebagai perwakilan rakyat bersuara, apakah benar klaim air kolam tambang itu aman. Harus libatkan masyarakat," ungkapnya.
GARANSI INDOMINCO
Head HSEC Indominco Mandiri, Taryono menggaransi kelayakan konsumsi air kolam tambang ini. Ada 4 Water Treatment Plant (WTP) yang digunakan PT IMM bersumber dari kolam tambang. Bahkan, ada sebagian yang bisa langsung dikonsumsi.
"Ada sih sebagian yang kita pakai dari bekas galian yang kita pakai, ada juga kita gunakan teknologi kangen water. Hasilnya PH air itu 9," ungkap dia.
Menurut Taryono, tawaran untuk menggunakan kolam bekas tambang cukup ekonomis. Sebab, pemerintah hanya mengurusi pemipaan dari sumber (kolam) ke Bontang. Di samping itu, pemerintah juga sisa mengurus perizinan yang dibutuhkan.
"Ketimbang membangun Bendali Suka Rahmat berbiaya besar, apalagi harus dibangun dulu. Kalau ini (kolam) sisa pakai," ujarnya. (wal/dah)