M. Sihran dkk dipastikan tak mengalami penundaan gaji meski klub diterpa kesulitan finansial. (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, Diswaykaltim.com – Kompetisi libur bukanlah alasan bagi Borneo FC untuk tak memenuhi hak para pemain dan ofisialnya. Berbekal dana sponsor termin pertama dan subsidi dari PT LIB dua termin. Borneo FC memastikan kondisi keuangan mereka, setidaknya yang diperuntukkan membayar gaji pemain dan ofisial masih aman.
"Alhamdulillah (pembayaran gaji) lancar," kata Manajer Borneo FC, Farid Abubakar, Jumat (26/6/2020).
Meski masih memenuhi hak pemainnya, Borneo FC sejatinya mengalami kesulitan finansial selama pandemi COVID-19 ini. Karena selama ini pemasukan dari tiket pertandingan, penjualan jersey dan marchendise, serta gelontoran dana dari sponsor adalah sumber pemasukan utama klub. Selain juga subsidi dari operator liga.
Namun sumber dana tersebut di atas tak lagi bisa diperoleh Pesut Etam. Maka selain mengikuti intruksi PSSI untuk membayar gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak. Borneo FC juga mengerem pengeluaran yang tidak perlu.
Siasat lain jelas diperlukan. Lantaran tak lama lagi pemain akan dikumpulkan. Rencananya langsung dipusatkan di Pulau Jawa alih-alih di markas mereka, Samarinda. Otomatis pengeluaran akan membengkak seiring kebutuhan operasional tim di luar kandang sangatlah besar.
Selain menanti pembayaran subsidi dari PT LIB termin 3 dan 4. Borneo FC juga menyusun siasat untuk renegoisasi kontrak dengan para pemainnya. Sebuah langkah yang dianggap sangat perlu.
"Memang kondisi sekarang terkait pandemi serba sulit, memaksa semua pihak harus beradaptasi. Karena sangat besar dampaknya terhadap finansial klub," lanjut Farid.
Soal kapan tim akan dikumpulkan, Farid belum bisa bicara banyak. "Masih dalam tahap komunikasi manajemen dan team pelatih," tutupnya. (ava2)