Panjat Tebing Belum Berani TC Lagi

Jumat 26-06-2020,22:00 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Ilustrasi panjat tebing. (IN)

Samarinda, Diswaykaltim.com - Tim panjat tebing Kalimantan Timur hingga saat ini masih bersikap kalem. Padahal sebelumnya mereka menjadi salah satu cabor yang sangat serius mempersiapkan diri.

Ketika cabor lainnya masih berlatih terpisah, Tim panjat tebing sudah melakukan Training Center (TC) Sentralisasi tingkat cabor. 10 atlet yang dipersiapkan untuk PON berlatih bersama dan dikarantina di Komplek Stadion Utama Palaran. Sementara 3 atlet lainnya masih berlatih di Balikpapan lantaran masih berstatus sebagai siswa SLTA.

Rencana yang sudah disusun matang-matang itu akhirnya ambyar. Menyusul mewabahnya pandemi COVID-19 di Kalimantan Timur. Secara tiba-tiba, Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim menggelar rapat dadakan pada Selasa (24/3/2020) pagi. Siang harinya setelah waktu zuhur, TC langsung dibubarkan dan atlet langsung menuju kampung halaman masing-masing.

Diketahui saat ini KONI Kaltim sudah menerapkan fase relaksasi tahap II. Artinya cabor sudah diberi sedikit kelonggaran untuk melakukan latihan gabungan. Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tingkat tinggi.

Meski begitu, tim panjat tebing belum merencanakan menggelar TC lagi.

"Walau sudah relaksasi kami belum berani memanggil atlet untuk latihan gabungan lagi. Kami berpikir risikonya. Jadi sejak TC dibubarkan Maret lalu, program latihan masih sama yaitu berlatih di negara masing-masing," ujar pelatih kepala panjat tebing Kaltim, Gusti Irwansyah, Kamis (25/6/2020).

Negara yang dimaksud Gusti adalah daerah asal atlet. Penyebaran atlet sendiri berasal dari Bontang, Kukar, Samarinda, dan Balikpapan.

Para atlet kini berlatih di bawah pengawasan ketat pengasuh masing-masing.

"Pelatih kan ada tiga. Pelatih putra, putri, dan speed. Sementara saya pelatih kepala di luar juga mengasuh yang di Balikpapan. Jadi kami tetap bekerja sesuai tanggung jawab masing-masing," terangnya.

Dengan pembagian tanggung jawab seperti ini, walau laporan kemajuan atlet dilakukan secara visual atau melalui media telekomunikasi. Dikatakan Gusti tetap berjalan baik.

"Sesuai laporan kondisi fisik atlet masih optimal. Bukan maksimal ya. Dalam artian masih aman," lanjutnya.

"Bagi saya saat ini yang terpenting itu 3 hal. Tidak sakit, wajib sehat, dan selalu fit. Makanya suplemen yang diberikan KONI Kaltim wajib dikonsumsi selain harus menjaga pola hidup sehat," tuturnya.

Salah satu alasan terbesar mengapa panjat tebing belum ingin menggelar TC lagi. Selain faktor pandemi, juga faktor finansial. Karena TC Sentralisasi yang mereka lakukan sebelumnya adalah level cabor. Maka seluruh pembiayaan dari konsumsi, akomodasi, dan lainnya harus ditanggung sepenuhnya oleh cabor.

"Karena itulah kami belum berani. Karena tanggung jawabnya kan berat juga," tutup Gusti. (Ava2)

Tags :
Kategori :

Terkait