14 Ribu Pelaku Usaha Kaltim Terima Bantuan

Senin 22-06-2020,11:40 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menyalurkan bantuan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak COVID-19. Sebanyak 14.004 pelaku usaha telah ditetapkan sebagai penerima bantuan. Dukungan ini merupakan salah satu dari tiga strategi menangani pandemi. 

Penyaluran bantuan kepada UMKM melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) setidaknya bisa menyasar dua sektor sekaligus. Yakni pemulihan ekonomi dan bantuan sosial masyarakat. Sedangkan satu sektor lainnya, yakni kesehatan masuk dalam kewenangan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Sekretaris Disperindagkop Kaltim, Sudihardani mengatakan, jumlah penerima bantuan yang ditetapkan lebih sedikit dari usulan dari seluruh pemerintah daerah. "Awalnya ada 23.000 usulan UMKM terdampak. Tapi setelah verifikasi dari Diskominfo, tinggal 14.004 itu," katanya.

Dari 10 daerah yang masuk wilayah Provinsi Kaltim, hanya ada 8 daerah yang bakal menerima bantuan itu. Kota Balikpapan menjadi penerima terbanyak dengan jumlah 4.845 UMKM. Disusul Samarinda sebanyak 3.479 UMKM, dan Penajam Paser Utara (PPU) sebanyak 2.812 UMKM. Lalu Kutai Kertanegara dengan 1.445 UMKM.  Paser 696 UMKM. Kutai Barat 339 UMKM. Kutai Timur ada 264 UMKM dan paling sedikit Bontang 124 UMKM.

Dua daerah yang tidak menerima bantuan ialah Kabupaten Berau dan Mahakam Ulu (Mahulu). “Mereka telah mendapat bantuan dari anggaran kabupaten masing-masing. Sehingga tidak masuk dalam data penerima bantuan UMKM dari Provinsi Kaltim,” ujar Sudihardani. "Jadi tidak masuk sebagai data penerima bukan karena tidak ada bantuan. Tapi sudah mendapat alokasi bantuan dari pendanaan lain."

Meski sudah menetapkan jumlah penerima bantuan,  Pemprov Kaltim masih menunggu verifikasi akhir dari daerah. “Setelah menerima jawaban dari kabupaten/kota, baru dana bantuan bisa disalurkan. Hal ini untuk mengantisipasi data ganda. Sehingga ada kemungkinan dari total 14.004 UMKM penerima bantuan tersebut, akan terkoreksi lagi.”

"Karena kan bantuan ini banyak. Perlu proses agar tidak tumpang tindih," tambahnya. Disperindagkop menargetkan konfirmasi data valid dari daerah pada Senin (22/6) hari ini. Dan penyaluran akan direalisasikan pekan berikutnya.

Total dana bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 750 ribu per UMKM. Data valid yang diterima Disperindag akan dikirim ke pihak bank himbara yakni BRI dan Bank Kaltimtara. Dengan pembagian, BRI untuk wilayah Samarinda, Kubar, dan Kutim. Sementara Bank Kaltimtara untuk wilayah Balikpapan, Bontang, Paser, PPU dan Kukar.

Pihak bank akan memproses pembuatan kartu ATM berdasarkan nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Setelah selesai, kemudian akan disalurkan pada kabupaten/kota. Dan dibagikan per kecamatan dan kelurahan.

"Jadi nanti masing-masing UMKM bisa mengambil di kelurahan dengan bukti KTP. Kalau data cocok, bisa ia terima," terang Sudihardanii. Dana tersebut bisa langsung dicairkan di mesin ATM dan bisa diambil kapan saja.

Selain bantuan uang tunai, Disperindagkop juga menyelesaikan program pembagian masker kepada masyarakat Kaltim. Dari rencana awal sebanyak 500 ribu masker, akan disalurkan 350 ribu masker. Penyaluran periode pertama sudah dilakukan di Samarinda dan Balikpapan sebanyak 98 ribu masker. Sisanya akan disalurkan pada periode ke dua. Di 5 kabupaten/kota. Yakni PPU, Kutim, Paser, Bontang dan Kubar.

"Sekarang masih menyelesaikan pertanggung jawaban untuk penyaluran periode pertama.” Setelah pertanggung jawaban selesai, baru pihaknya bisa melanjutkan penyaluran masker periode ke dua. Baru kemudian fokus ke penyaluran bantuan UMKM.

Pemulihan Ekonomi Kaltim

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kaltim, Nazrin menjelaskan, pemerintah telah memulai langkah-langkah pemulihan ekonomi. Mulai dari pemberian stimulus hingga kebijakan fiskal untuk membantu sektor perekonomian tetap stabil.

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kaltim, Nazrin menyebut sektor ekonomi mikro terutama UMKM, terkena dampak paling berat.  "Kami akan siapkan konsep pendataan ekonomi terdampak baru kemudian menentukan kebijakan apa yang aka  diambil," sebut Nazrin, belum lama ini.

Tags :
Kategori :

Terkait