Javlon Guseynov (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, Diswaykaltim.com - Disway Kaltim telah membuat janji dengan kru media ofisial Borneo FC Samarinda untuk mendampingi menyambangi beberapa pemain Borneo FC yang sudah mulai aktif berlatih di Stadion Segiri. Di jam yang sudah ditentukan, kami memasuki stadion yang sayangnya, taka da tanda-tanda aktivitas latihan pada Kamis (18/6/2020) sore itu.
Rupanya mereka berada di pusat kebugaran yang berjarak 50 meter dari pintu VIP Stadion Segiri. Masih di kawasan GOR Segiri. Di sana, beberapa pemain sedang sibuk berlatih fisik. Javlon Guseynov, Nuriddin Davronov, Wiranto, Zulfikri, dan Rizky tampak sibuk berlatih di bawah arahan asisten pelatih Antonio Claudio dan pelatih kiper Carlos Salamao.
Usai latihan, Javlon duduk di kursi sofa di luar pusat kebugaran tersebut. Bercerita cukup banyak hal.
“Kami sudah berlatih sejak lama, tapi baru bersama dengan asisten pelatih seminggu terakhir. Sebelumnya kami berlatih berdasarkan pengalaman saja tidak ada instruksi khusus dari pelatih,” buka Javlon.
Saat libur tim, pemain memang diberi panduan program latihan. Tapi Javlon dan Nuriddin yang tertahan di Samarinda karena Uzbekistan dan Tajikistan masih menerapkan lockdown. Sering berlatih di Stadion Segiri. Menjalani lebih banyak metode latihan di luar anjuran pelatih.
“Saya sudah berusia 30 tahun dan punya pengalaman bermain di level tertinggi. Dari situ tentu bisa menjadi acuan tentang bagaimana kami berlatih,” sambungnya.
Javlon mengaku menjalani latihan setiap hari. Tapi baru sepekan terakhir program latihan lebih teratur karena Claudio mulai memimpin sesi latihan yang biasanya diikuti juga oleh Sultan Samma dan Diego Michiels di luar nama-nama di atas.
“Sehari latihan fisik di sini (gym) sehari di lapangan. Kami sering latihan menendang juga karena dibantu oleh dua kiper muda (Zul dan Rizky) Samarinda,” ceritanya.
Berlatih cukup keras setiap hari dirasa sangat perlu bagi Javlon karena sejak libur, ia mengakui bahwa kebugaran fisiknya menurun. Selain itu, ini juga menjadi pelampiasan karena tidak bisa pulang ke negaranya akibat pandemi.