Perampasan Tepi Barat oleh Israel Ancam Stabilitas di Timur Tengah

Kamis 18-06-2020,05:00 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Amman, Diswaykaltim.com - Raja Abdullah dari Yordania memperingatkan bahwa rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat akan mengancam stabilitas di Timur Tengah.

Abdullah menegaskan, langkah sepihak Israel untuk mencaplok lahan di Tepi Barat tidak dapat diterima. Sekaligus membuat pupus harapan. Untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netahnyahu berjanji memperluas kedaulatan permukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat. Wilayah Yordania yang dirampas Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Sekaligus yang diupayakan rakyat Palestina. Untuk sebuah negara.

Pemerintah baru Netanyahu akan mulai membahas pencaplokan de fakto pada 1 Juli. Tetapi tak diketahui pasti apakah sekutu utama Israel, Amerika Serikat, akan memberikan lampu hijau untuk langkah tersebut.

Yordania yang memilik perbatasan terpanjang dengan Israel merupakan sekutu dekat Barat dan satu-satunya dari dua negara Arab yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.

Abdullah, yang menurut ajudannya sangat prihatin dengan rencana pencaplokan, mengatakan, perdamaian hanya akan hadir dengan didirikannya negara Palestina yang independen, berdaulat dan layak. Dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Kemudian Israel harus menarik diri dari wilayah yang dirampasnya selama perang Arab-Israel pada 1967.

Para pejabat khawatir bahwa pencaplokan akan mengubur harapan negara Palestina yang layak. Pada akhirnya membawa penyelesaian konflik puluhan tahun dengan mengorbankan Yordania. Sebuah negara di mana banyak orang keturunan pengungsi Palestina. Yang keluarganya menyelamatkan diri pasca terbentuknya Israel pada 1948.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan, langkah seperti itu akan memiliki dampak “bencana” dan tidak akan lolos tanpa respons Yordania. (an/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait