Alhasil, secara de jure baru dua partai ini yang resmi dan diketahui publik mengusung pasangan tersebut. Dengan total kursi delapan. Yaitu PKB tiga kursi dan PKS lima kursi di DPRD Samarinda. Artinya masih butuh satu kursi lagi demi memenuhi kuota minimum sembilan kursi.
Sementara Gerindra sendiri hingga kini belum sepenuhnya menyampaikan ke publik. Berupa bukti SK mengusung pasangan AH-Rusmadi. Padahal AH diketahui sebagai ketua DPD Partai Gerindra Kaltim.
KEMANA ARAH MERAH
Drama pilkada belum usai. Barkati kini tengah memainkan peran. Maret lalu, meski di tengah terpaan COVID-19, DPP PAN sempat mengeluarkan SK. Isinya mendukung dan mengusung Barkati-Darlis maju.
SK dengan nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/026/III/2020 ditandatangi langsung oleh Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan pada 31 Maret. “PAN solid”. Begitu kata Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Pattalongi usai menerima SK tersebut. Tapi, namanya politik selalu ada friksi dan dinamika di dalamnya.
Sebelum muncul nama Darlis, salah seorang pengurus PAN yang enggan disebut identitasnya, menyebutkan sejumlah kader mengusulkan nama Barkati-Siti Qomariah untuk berpasangan. Setelah Siti tidak lolos berkas verifikasi pencalonan melalui jalur perseorangan. Namun takdir berkata lain. DPP lebih memilih Darlis.
Dinamika lainnya, yakni keterlibatan Erwin Izharudin. Ia mencalonkan diri. Bukan diusung partai sendiri, Erwin malah dikait-kaitkan dengan Apri Gunawan. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebutkan bakal mengusung keduanya.
Nama keduanya menjadi perbincangan setelah akun resmi Instagram PDI Perjuangan Kaltim membuat kehebohan. Mengunggah pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltim, Safaruddin, yang memastikan telah mengusulkan nama Erwin dan Apri ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar dipasangkan.
Alasan DPD PDIP Kaltim mengusulkan kedua nama tersebut berlandaskan dari hasil survei dan kompetensi yang dimiliki kedua calon. "Proses sudah kami lewati dan kami usulkan Erwin berpasangan dengan Apri," ucap Safaruddin, dikutip dari laman akun Instagram PDI Perjuangan Kaltim.
Saat dikonfirmasi, Erwin Izharuddin membenarkan hal demikian. Ia tak mengelak saat ini tengah membangun komunikasi dengan Apri Gunawan. "Komunikasi selama ini jalan terus. Sama mas Apri juga saya komunikasi," ungkapnya, Senin (15/6).
Apabila keduanya berhasil dipasangkan dengan menyusul diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari DPP PDIP, ia akan segera membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya. Erwin sendiri berpeluang meniru gaya politik Rusmadi. Jika SK itu benar adanya. Ditolak partai sendiri namun diterima partai lain. Padahal posisinya di partai berlambang matahari itu juga terbilang strategis. Sebagai Wasekjen PAN di DPP pula. Disinggung soal ini jawabannya sederhana. "Namanya juga politik," selorohnya.
Saat ini komunikasi tetap mereka jalankan. Soal parpol mana saja yang akan dijajah, ia belum mau membeber. "Rahasia. Kan ini politik. Kita jalani saja dulu," singkatnya.
Sementara itu, Apri Gunawan mengatakan akan tunduk dan patuh apabila dipasangkan dengan Erwin Izharuddin dan diusulkan ke DPP PDIP. "Karena nama saya yang diusulkan oleh PDIP. Jadi apapun instruksi partai, mau pasangan dengan Pak Erwin, atau siapapun. Pasti akan saya laksanakan dan siap maju di pilwali," terangnya.
Apri pun menaruh harapan agar usulan tersebut diterima oleh DPP. "Yang saya tahu, terkait SK siapa yang diusung masih proses. Dan saya terus intens berkomunikasi dengan DPP PDIP. Memang mengarah agar mengeluarkan rekomendasi ke kami," ujar ketua IPDP Samarinda ini.
Sejauh ini, kata Apri, telah menjalin komunikasi intens dengan Erwin. Hal yang perlu difokuskan ke depannya adalah menjalin komunikasi ke partai politik yang belum lengkap jumlah kursinya.
"Karena berbicara Pilwali adalah hal yang serius. Menang dan kalah, siapa pun yang memimpin kota Samarinda, semoga dapat memberikan yang terbaik".