Pilkada Kukar, Menanti Rekomendasi Parpol

Senin 15-06-2020,21:32 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

SK tersebut sudah lama ditunggu. Sejak awal tahun. Bahkan Edi Damansyah sempat beberapa kali dipanggil Safaruddin—ketua DPD PDIP Kaltim. Pertemuan sempat di Balikpapan bahkan hingga diajak ke Jakarta.

Namun, pada surat tertanggal 18 Februari 2020. Berisi nama-nama calon kepala daerah yang direkomendasikan PDIP untuk 50 daerah. Nama Edi tidak tercantum. Beberapa hari setelahnya, Safaruddin kepada Disway Kaltim menjelaskan alasannya. Antara lain, ketika itu Edi belum memiliki pasangan calon. Sementara Partai Berlambang Kepala Banteng itu hanya akan merekomendasikan jika sudah jadi pasangan calon. Kini Edi sudah memastikan berpasangan dengan Rendi Solihin.

*****

Yang berubah Partai Amanat Nasional (PAN). Awalnya sempat bulat mengusung Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Pattalongi. Menantang petahana. Formasi berubah setelah Darlis memutuskan memilih peruntungan di Samarinda. Rencananya menjadi bakal calon wakil wali kota Samarinda. Mendampingi Barkati—wakil wali kota Samarinda saat ini.

Baliho keduanya bisa terlihat di kawasan perempatan Mal Lembuswana, Samarinda. Barkati dan Darlis kompak mengenakan kemeja putih dengan corak batik merah di dada hingga kerah leher. Foto pasangan itu juga tampak di beberapa sejumlah daerah di Kota Tepian.

Ketika bertemu Disway Kaltim, Barkati pun mengakui jika dirinya akan berpasangan dengan Darlis. Bahkan sudah ada SK DPP PAN yang beredar. “Mulai Maret, kita sudah mulai intens komunikasi,” kata Barkati.

Sebagai pengganti Darlis, Ketua DPD PAN Kukar Supriyadi akan mengusung calon Bupati di luar kader PAN. Beberapa nama sempat mengikuti pendalaman visi dan misi. Disebutkan ada Edi Damansyah, AYL, Novita Ikasari, serta pasangan Ghufron Yusuf -Ida Prahastuty. "Insya Allah bulan-bulan ini akan keluar SK DPP-nya," kata Supriyadi.

Ia menjelaskan, siapapun berpeluang untuk diusung PAN. Meskipun di luar kader. Namun dengan catatan memiliki visi dan misi yang jelas. Memiliki keinginan untuk memajukan Kukar dan Memiliki track record yang jelas dan teruji. "Semua kandidat terus intensif berkomunikasi dengan PAN," imbuhnya.

-------------

GOLKAR TUNGGU SURVEI

Partai Golkar masih belum bisa memastikan. Siapa yang bakal disorong untuk mengikuti kontestasi Pilkada di Kota Raja.

Pada 26 Februari lalu. Rapat Pleno DPD II Golkar Kukar sore itu, memutuskan Abdul Rasid sebagai bakal calon bupati. Keputusan itu tak tiba-tiba. Sudah melalui berbagai proses. Setelah mendapat Surat Keputusan (SK) Revitalisasi di tubuh DPD II Golkar Kukar dari DPD Golkar Kaltim.

Keputusan ini pun didukung 18 pengurus setingkat kecamatan se-Kukar. Begitu pun organisasi sayap yang dimiliki Golkar. “Ini bukan harga mati. Tapi ini kebulatan tekad,” jelas Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah Partai Golkar, Fajri Tridalaksana, ketika itu.

Tapi DPD Golkar Kukar tetap akan melakukan penjaringan. Namun hanya untuk bakal calon wakil bupati. Pendamping Rasid. Partai berlambang pohon beringin ini patut berbangga. Tanpa koalisi, bisa mengajukan calon bupati dan wakil bupati langsung. Dengan dukungan 13 kursi.

Dari pernjaringan tersebut, tercatat sejumlah nama yang daftar. Yakni Saifuddin Marzuki, Abu Ali, Salehuddin, Novita Ikasari, Setia Budi dan Rudiansyah. Keenam nama tersebut telah diserahkan ke DPD Partai Golkar Kaltim. Selanjutnya akan dilakukan survei elektabilitas keenam bakal calon tersebut untuk menemani Rasid bertarung di Pilkada Kukar 2020.

Namun, kepada Disway Kaltim, Rasid masih belum mau terlalu yakin. Ia masih menyerahkan keputusan rekomendasi Golkar kepada DPD I Kaltim. "Masih menunggu hasil survei," ujar Rasid, singkat.

Tags :
Kategori :

Terkait