Hukuman itu juga akan membuat pemain bintang ogah untuk mendarat di Etyhad Stadium. Setidaknya selama dua musim ke depan. Masalah City bakal lebih berat jika mayoritas bintang mereka akan hengkang karena absennya tim tetangga Manchester United itu di kompetisi paling bergengsi di dunia, UCL.
Tapi, Manchester City bukanlah tim biasa. Mereka sudah menyiapkan jalan ninja. Yaitu menyewa pengacara super. City telah menyewa sekelompok pengacara terkenal untuk mewakili mereka di sidang CAS. Tim hukum mereka dipimpin oleh David Pannick QC dari Blackstone Chambers dan Paul Harris QC dari Monckton Chambers.
Lord Pannick berhasil mewakili Gina Miller melawan pemerintah pada bulan September ketika Mahkamah Agung memutuskan Perdana Menteri Boris Johnson bertindak ilegal dengan menangguhkan Parlemen.
Pengacara UEFA termasuk Dr Jan Kleiner, mitra di Bär & Karrer dan ketua kelompok praktik olahraga perusahaan Swiss, dan Mark Phillips QC dari South Square Chambers.
City nampaknya paham betul kelemahan UEFA. Federasi sepak bola Eropa itu memang kurang garang di meja hijau. Jejak rekam UEFA di kasus FFP melawan tim besar memang payah. Dengan menyiapkan pengacara tangguh, City berharap bisa lolos dari sanksi.
Sidang CAS sendiri akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. CAS akan menghadirkan 3 hakim dan persidangan akan dilakukan secara daring.
"Para penggemar bisa yakin akan dua hal," kata Kepala Eksekutif Manchester City, Ferran Soriano, seperti dilaporkan Kaveh Solhekol dalam kolom Sky Sports.
"Yang pertama adalah tuduhan itu salah. Yang kedua adalah bahwa kami akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk membuktikannya," tegasnya.