Merasa menjadi anak tiri, klub Liga 2 ingin bentuk operator baru. (Andi Muhammad Hafizh/ DiswayKaltim)
Balikpapan, Diswaykaltim.com - Klub Liga 2 meminta untuk operator kompetisi terpisah dari Liga 1. Selama ini klub Liga 2 berada di bawah koordinasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Padahal semua klub Liga 2 mempunyai badan hukum, statusnya pun sebagai klub profesional. Maka tak heran suara dari klub jarang berpengaruh.
"Klub Liga 2 seharusnya sudah bisa mandiri, tidak seperti saat ini yang hidupnya tergantung dari PT LIB, karena klub Liga 2 tidak memiliki suara untuk menentukan hidupnya," kata Ketua Umum Persiba Gede Widiade, Selasa (2/6/2020).
Ditambahkan Gede, yang mesti jadi perhatian saat ini bahwa klub Liga 2 mesti bisa mandiri. Dengan hadirnya operator baru nanti justru bisa meringankan beban PSSI dan PT LIB.
"Suksesnya/tidaknya roda kompetisi tergantung bagaimana dan siapa yang mengelola (kebersamaan)," tambah mantan Dirut Persija Jakarta itu.
Penamaan operator sendiri pun sudah ditemukan. Rencananya akan dibentuk PT Liga Indonesia Mandiri (LIM). Menurut Gede, pembentukan PT LIM perlu dilakukan karena mengadopsi badan usaha yang sudah dilakukan di sepak bola Inggris.
Kompetisi di Indonesia perlu menerapkan hal serupa agar lebih fokus dalam mengurusi setiap bidang-bidang yang dikerjakan.
"Kalau dianggap kompetisi liga 1 levelnya ‘Mercy’ maka liga 2 levelnya adalah ‘Avanza’. Otomatis tiap level kompetisi punya market yang berbeda, jadi tidak perlu ada persaingan," tambahnya.
Dalam waktu dekat semua owner klub Liga 2 merencanakan menggelar pertemuan terkait pembentukan operator baru. (fdl/ava)