Peluang Menaikkan Omzet, Pelaku Usaha Sambut New Normal

Sabtu 30-05-2020,11:05 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Para pelaku usaha di Balikpapan menyambut baik rencana pemerintah menggulirkan kebijakan new normal atau kelaziman baru. Kebijakan itu dinilai dapat menolong sektor usaha yang merugi karena pandemi COVID-19. Pemilik usaha Lemper Sepinggan, Muhammad Syafiq mengatakan, selama dua bulan terakhir penjualannya tergerus hampir 50 persen. Jika kondisi seperti itu terus berlangsung, bukan hanya pendapatannya yang berkurang, ia khawatir harus memangkas karyawan. “Dengan adanya kebijakan pelonggaran, atau new normal, paling tidak ada secercah harapan bagi kami untuk menaikkan omzet. Sehingga tak perlu mengurangi pegawai,” kata Syafiq, Kamis (28/5). Meski begitu, Syafig sepakat bahwa masyarakat harus memerhatikan protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah. Hal itu, kata dia, untuk melindungi sekaligus menjamin rasa aman konsumen dan masyarakat secara umum. Lemper Sepinggan dipasarkan melalui jaringan ritel modern yang tersebar di Kalimantan Timur. Jajanan tradisional ini dikemas secara modern, dengan tetap memertahankan ciri khas. “Bagi kami, penerapan protokol kesehatan tidak akan membatasi ruang gerak. Justru akan meningkatkan kualitas produk dan standar kesehatan,” ujarnya. Harapan terhadap akan diterapkannya kelaziman baru juga disampaikan Agus Sudarmanto. Ia adalah perajin yang sudah bertahun-tahun memproduksi batik. Menurut Agus Sudarmanto, sejak dua bulan terakhir tidak ada pesanan jahitan batik. “Anjloknya lebih dari 50 persen. Karena kami mengandalkan pariwisata dan pameran,” sebutnya. Karena kondisi itu, ia banting setir melayani pemesanan masker kain. “Orderan datang dari perorangan, perusahaan dan calon wali kota,” kata Agus Sudarmanto. Ia menyebutkan pesanan masker yang dikerjakan mencapai 70 ribu lembar. Meski begitu, pembuatan masker belum mampu menutup operasionalnya. “Yang biasanya pendapatan satu bulan bisa Rp50 juta, sekarang hanya Rp10 juta,” ujarnya. Pendapatan yang diperolehnya saat ini belum mampu menutup biaya gaji karyawan, membayar listrik, air, dan lain sebagainya. Selama dua bulan terakhir, Agus mengandalkan tabungan untuk menutupi gaji lima karyawannya. Agus Sudarmanto berharap dengan new normal akan mengembalikan roda perekonomian dan kunjungan berangsur normal meski dibatasi. “Harapanya pandemi ini cepat berlalu. Supaya kita bisa jalankan usaha lagi. Karena potensinya sangat besar,” pungkasnya. (fey)    

Tags :
Kategori :

Terkait