Lab AWS Masih Tunggu Reagen, David: Senin Besok Mulai Uji Coba

Sabtu 16-05-2020,21:28 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, DiswayKaltim.com – Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda hingga kemarin belum bisa mengoperasikan alat Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk uji swab COVID-19.  Plt Direktur RSUD AWS dr David Hariadi Masjhoer mengatakan, laboratorium di rumah sakit plat merah ini masih menunggu reagen dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Informasi terakhir yang diterima David, alat tersebut sekarang sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Sudah hampir sepekan sejak berita pertama muncul itu, posisi reagen masih belum bergerak. “Reagen pesanan yang dari Kemenkes belum datang. Kami tidak mengetahui kapan datangnya. Tapi, telah dijanjikan secepatnya akan dikirim,” katanya kepada Disway Kaltim, dalam pesan singkat WhatsApp, Jumat (15/5). Sekitar pukul 20.12 Wita malam tadi (15/5), reagen tersebut telah tiba di Balikpapan. Keesokan harinya, alat tersebut barulah sampai di RSUD AWS. Ia memperkirakan Senin (18/5) sudah dapat digunakan. “Kalau sudah ada reagen dan telah dipasang di RT-PCR, kami siap untuk melakukan nguji swab pasien orang dalam pantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Kaltim. Tapi, memang harus melalui pengecekan dari Kemenkes,” terangnya. Kalau tenaga medis yang menggunakan alat tersebut sudah dilatih. Secara online oleh tim Kemenkes RI. Selama empat hari. Mulai 28 April sampai 2 Mei lalu. “Pelatihannya cuman dua jam per hari. Kami menggunakan video converence (Vidcon),” bebernya. Sementara itu, juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak membenarkan kalau reagen baru akan datang hari ini (16/5). Ada dua reagen yang akan datang. Pertama untuk di Labkesda Kaltim. Satunya untuk di RSUD AWS. Nantinya, tim medis yang menggunakan reagen tersebut akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Selain itu, akan dilakukan pemantauan mutu eksternal. Untuk memastikan hasil yang telah diuji sesuai dengan hasil dari laboratorium Balitbangkes di Surabaya. Kalaupun nanti hasilnya tidak sama, akan dilakukan pengoreksian dan dilakukan pengujian kembali. “Nantinya, kalau sama. Barulah dinyatakan layak untuk melakukan pemeriksaan. Tim yang menggunakan alat itu juga harus mengerti penggunaannya,” ungkapnya kepada media ini, melalui jaringan telepon. Pemantauan mutu eksternal ini kemungkinan besar pertama kali akan dilakukan kepada laboratorium di RSUD AWS. Karena, memang tinggal pemasangan reagen saja. Beda dengan Labkesda. Di Labkesda baru selesai perbaikan ruangan. Lalu akan dilakukan kalibrasi ruangan. Setelah itu baru menempatkan alat RT-PCR dan mendatangkan teknisi alat tersebut. Kemungkinan akan dilakukan pekan depan. Teknisi datang sekalian melakukan pelatihan untuk penggunaan alat RT-PCR ini kepada tenaga medis di Labkesda Kaltim. Beda halnya di RSUD AWS. Mereka sudah melakukan pelatihan secara online. “Tinggal bagaimana mereka mengoperasikannya,” tegasnya. Tapi, Andi tidak mau gegabah untuk langsung memastikan laboratorium di RSUD AWS bisa langsung difungsikan pekan depan. Ia memperkirakan, kedua laboratorium di Samarinda mulai efektif digunakan pada akhir Mei. Karena, harus mendapatkan nomor registrasi dari pemerintah pusat. Agar, bisa melakukan pengujian dari luar daerah. Kalau tidak melakukan registrasi, hanya bisa melakukan pemeriksaan di internal rumah sakit. Seperti, pasien PDP maupun yang telah dinyatakan positif di RSUD AWS. Terkait Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) yang sudah memiliki alat tersebut, Andi mengaku belum mendengar dan belum mengetahui alat tersebut sudah melalui uji coba atau belum?. Sampai berita ini ditulis kemarin (15/5), dirinya belum mendapat informasi dari Dinas Kesehatan Balikpapan ataupun dari manajemen rumah sakit tesebut. Padahal, alat tersebut diajadwalkan akan mulai beroperasi pada Senin (18/5) mendatang. “Kita kan tidak pernah mendapatkan laporan secara detail terkait perkembangannya,” keluh Andi. Reagen untuk RSPB dan Labkesda Kaltim kemarin (15/5) sudah sampai di Balikpapan. Keduanya merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Kalau reagen untuk RSUD AWS baru datang keesokan harinya. Itupun pengadaan sendiri. Dari APBD. Tapi, Andi segan untuk menyebutkan nominal harga dari alat tersebut. “Kalau di Labkesda Kaltim ini kita lakukan pengadaan sendiri,” pungkasnya. RSKD Sudah Uji Sampel Koordinator laboratorium untuk penanganan COVID-19 Rumah Sakit Dr. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dr Tika Adilistya, Sp. PK mengatakan, sejak kemarin (tiga hari lalu) RSKD telah mulai melakukan uji sampel swab menggunakan metode Polymerase Chain Reaction - Tes Cepat Molekuler (PCR-TCM). Sebanyak 15 sampel dari pasien positif COVID-19 maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sudah diuji. Hasilnya; sebagian besar negatif. Sementara satu sampel PDP eror. "Karena masalah spesimen  bercampur darah," kata dokter Tika saat ditemui disela jumpa media penyampaian laporan perkembangan penanganan COVID-19 di Balai Kota Balikpapan, kemarin. Meski masih dalam proses trial. Hasil test PCR-TCM ini sudah diakui oleh Kementerian Kesehatan. Namun karena catridge untuk pengujian sampel masih terbatas. "Sementara uji sampel hanya dilakukan untuk pasien di internal RSKD saja," lanjut dokter spesialis patologi klinik itu. Sehari sebelumnya, Pemerintah Kota Balikpapan mengumumkan sebanyak sembilan pasien sembuh dari Coronavirus Disease 2019. Dari sembilan pasien tersebut, Delapan di antaranya berasal dari RSKD. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty menjelaskan, hasil dua kali negatif tujuh dari delapan pasien dinyatakan sembuh di RSKD. diperoleh dari tes swab PCR di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan PCR-TCM di RSKD Balikpapan. Dengan rincian, uji sampel swab yang menunjukkan negatif tahap pertama di BBLK Surabaya dan uji sampel swab yang menunjukkan negatif tahap kedua di laboratorium PCR-TCM RSKD. Untuk diketahui, untuk menyatakan pasien poositif virus corona sembuh, berdasarkan standar Kementerian Kesehatan, harus melalui dua kali uji sampel swab yang menunjukkan hasil negatif secara berturut-turut. (mic/das/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait