Samarinda, DiswayKaltim.com - Salah satu pasien dari Samarinda yang dinyatakan positif terjangkit Coronavirus Disease 2029 (Covid-19) kabur ke Surabaya. Hal tersebut disampaikan dokter Tim Surveilance Pusat Karantina COVID-19 Samarinda, dr Ery Wardhana. "Nanti dari Provinsi Kaltim berkoordinasi dengan gugus tugas di Surabaya untuk melacak yang bersangkutan. Namun, informasi pagi ini dari rekan kerjanya mengatakan si pasien berada di Jakarta," ucapnya belum lama ini. Ery menerangkan, bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya. Bahkan beberapa waktu lalu bersangkutan sempat memeriksakan diri ke salah satu dokter spesialis di Samarinda, kemudian melakukan rapid test di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, hasilnya reaktif atau positif corona. "Kami dapat informasi ada kedatangan pasien tersebut ke Samarinda. Kami langsung swab dan baru kemarin hasilnya keluar positif," terangnya. Ia melanjutkan, pasien sejak awal tidak kooperatif, karena saat dianjurkan untuk ikut karantina justru, si pasien ingin melakukan isolasi mandiri di rumah. Sayangnya, lagi ketika hasil swab keluar pasien sangat sulit untuk dihubungi. "Terakhir mengaku ada di Kutai Barat dan saat dilacak ke pihak keluarga yang ada disana si pasien tidak ada," ungkapnya. Terkait akan hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kosasih enggan berkomentar banyak. "Saya detailnya tidak hafal," katanya singkat. Kasus pasien yang terkontaminasi COVID-19 dan tidak kooperatif tak cuma sekali ini terjadi. Seorang pasien COVID-19) berinisial N kembali mengamuk dan diduga sempat memukul tenaga medis di RS IA Moeis, Minggu (3/5/2020) lalu. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Irfan membenarkan hal tersebut. Bersama tim Satgas COVID-19 Samarinda, sekira jam 08.00 wita, pasien dijemput dan dipindahkan ke RS Karantina Bapelkes di Jalan HM Rifaddin, Samarinda Seberang. “Iya, ngamuk lagi pagi tadi. Mukul perawat,” ujar Irfan, Minggu (3/5/2020) di Samarinda, Kaltim. Selain memukul tenaga medis, N yang sebelumnya ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dari Klaster Ijtima Gowa itu diketahui pernah melakukan hal yang sama. Saat masih dirawat di RSUD AWS Samarinda pada April lalu. “Jadi akhirnya, disepakati (pasien) dipindahkan ke RS Karantina Bapelkes COVID-19,” imbuh Irfan. Aksi N tak hanya melakukan kekerasan dan memecahkan kaca rumah sakit saja. Pasien COVID-19 ini dilaporkan Hendra dari informasi dilapangan bahkan sempat membuat ruang isolasi perawatan pasien menjadi tak kondusif. “Ada beberapa pasien jadi sesak nafas karena dia ribut. Tim medis khawatir menganggu pasien lain, akhirnya dipindah,” ungkapnya lagi. Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda Ismed Kosasih saat dikonfirmasi turut membenarkan. Pasien bersangkutan sudah dipindah dari RS IA Moeis ke RS Karantina Bapelkes. “Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke Karantina. Jam 11.00 Wita tadi sudah dipindah,” lugas Ismed melalui pesan whatsapp. Adapun pasien akan ditempatkan di mess yang sudah dipersiapkan. Di mess itu juga telah dipasang teralis besi di jendela dan di pintu. “Bila perlu gemboknya juga kami siapkan,” tambahnya. (nad/boy)
Banyak Pasien COVID-19 Tidak Kooperatif
Selasa 05-05-2020,20:07 WIB
Editor : bayong
Kategori :