Sihran diprediksi menjadi pemain bintang Borneo FC. (Dian Adi/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com- Sihran barangkali tidak memiliki atribut lengkap sebagai pemain hebat. Utamanya jika dilihat dari posturnya yang hanya 158 sentimeter. Tapi menurut pelatihnya, Sihran punya bakat alam. Kata seniornya, dia punya skill komplit. Tinggal mengasah mental bertarungnya saja. Supporter Borneo FC menjulukinya Messi. Sehebat apakah pemain asal Ternate ini? Tujuh puluh tujuh hari sebelum Ole Gunnar Solskjaer mencetak gol kemenangan Manchester United di final Liga Champions paling dramatis tahun 1999. Muhammad Sihran Amrullah dilahirkan di Ternate. Delapan belas tahun setelahnya, Sihran mulai menapaki karir sepak bola di sebuah klub yang jauh dari kampung halamannya, Borneo FC Samarinda. Tahun 2017, Sihran bergabung ke tim muda Borneo FC. Memulai dari jenjang akademi, jalan Sihran langsung bekerja keras. Alhasil di musim perdananya, dia sempat merasakan debut di tim senior. Bermain sekali sebagai pemain pengganti dengan total waktu 33 menit. Musim berikutnya, Sihran kembali merasakan caps di tim utama. Juga sebagai pemain pengganti. Hanya bermain satu kali di musim 2017 dan 2018, Sihran akhirnya mendapatkan waktunya pada musim lalu. Sebanyak 34 kali Sihran masuk skuat utama. Tujuh kali menjadi starter, 18 kali bermain dari bangku cadangan. Dari 25 laga musim lalu, Sihran mencetak 3 gol dan 3 assists. "Sihran punya kecepatan dan kemampuam menggiring bola yang baik. Tapi itu saja belum cukup. Dia harus terus berlatih giat agar bisa bersaing," ucap Mario Gomez usai memberikan debut pada Sihran di musim 2019 pada pekan ke-10. Di bawah asuhan Mario Gomez, Sihran seakan berkembang di waktu yang tepat bersama orang yang tepat pula. Dengan skill yang ia miliki, sekaligus Gomez yang sangat suka pemain muda berbakat. Jalan Sihran di tim utama menjadi semakin terbuka. Sihran sedikitnya bisa bermain di 3 posisi. Gelandang serang, sayap kanan, dan sayap kiri. Meski begitu bermain di sisi melebar lebih membuat Sihran terlihat hidup. Wajar jika kehadirannya musim lalu di Liga 1 membuat beberapa media dalam negeri menjuluki Sihran sebagai calon bintang Borneo FC. Itu karena cara bermain yang ditunjukkan Sihran sangat unik. Setidaknya jika dibandingkan pemain sayap Indonesia pada umumnya. Jika gelandang sayap Indonesia cenderung mengandalkan kecepatan dan umpan silang. Tidak dengan Sihran. Memiliki tubuh mungil tak membuat Sihran gentar menghadapi pemain belakang lawan yang cenderung bertubuh besar. Sihran adalah pemain sayap modern. Dia berani melakukan cut inside dengan drible menawannya. Juga kemampuan passing satu-dua dengan pemain depan Borneo FC lainnya. Kalimat paling sederhana untuk menjelaskan aksi Sihran adalah, setiap dia mendapat bola, butuh dua-tiga pemain lawan untuk menghalau pergerakannya. Saat itu terjadi, maka rekannya akan memiliki ruang kosong untuk menembak. Stadion Segiri Samarinda selalu punya idola. Selalu punya nama yang diteriakkan fans ketika tim sedang butuh kemenangan. Beberapa musim lalu, nama itu adalah Sultan Samma. Belakangan, dengan Sultan sudah sering menjadi starter, nama yang selalu diteriakkan ketika pelatih ingin membuat pergantian pemain adalah, Messi. Ya, Sihran adalah Messi bagi Pusamania. Sihran kemudian membuktikan jika dia bukan pemain kaleng-kaleng dengan menjadi pemain di bawah naungan SB Sport Agency. Sebuah agensi pemain yang menaungi pemain-pemain muda berbakat seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Saddil Ramdani (Bhayangkara), Feby Eka (Arema), Taufik Hidayat (Persija), dan Witan Sulaeman (FK Radnik Surdulica). Sihran terikat kontrak hingga 2021. Lalu seberapa berharga Sihran? Situs Transfermarkt melabeli Sihran dengan nilai 75 ribu euro. Setara Rp 1,3 miliar (kurs 16.503). (ava/fdl)
Mengenal Sihran, Messi-nya Borneo FC
Senin 04-05-2020,16:36 WIB
Editor : admin7 diskal
Kategori :