Wacana PSBB, Pemkot Balikpapan Perhitungkan Aspek Sosial

Selasa 28-04-2020,09:23 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Suasana jalan raya di Balikpapan saat penyekatan lalu lintas beberapa waktu. (Andi M Hafiz/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Jika membandingkan data perkembangan penyebaran COVID-19 dengan kota lainnya yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka Kota Minyak sudah termasuk daerah yang menerapkan sistem yang sama. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat rilis gugus tugas, Senin (27/4). "Saya kira Balikpapan sudah bisa dikategorikan wilayah yang bisa PSBB," ujarnya. Menurutnya, pemkot masih mengkaji lebih jauh berbagai aspek. Termasuk skenario kondisi sosial yang akan terjadi jika PSBB mulai diterapkan. Karena selain aspek kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 pasal 2, mengenai PSBB. Antara lain pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektivitas, dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. "Dinas Kesehatan sudah menyiapkan. Dari anatomi kesehatan sudah memenuhi syarat. Kami hitung benar dari aspek sosial," ungkapnya. Menurutnya, semua daerah yang sudah menerapkan PSBB terkendala pada aspek sosial. Sampai saat ini terbukti masih banyak laporan dari daerah-daerah tersebut mengenai minimnya kesadaran warga menjaga jarak dan membiasakan diri belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Sementara itu, dampak pandemi di Balikpapan juga begitu terasa. Data terakhir Disnaker Balikpapan mencatat pekerja yang dirumahkan sebanyak 5.434 orang, dan yang di-PHK sebanyak 987 orang. Begitu juga dengan imbauan beribadah dari rumah. Sampai saat ini masih gencar disosialisasikan. Dengan harapan saat penerapan nanti, sudah lebih tertib dari daerah lain. Selain itu, Rizal menyebut penutupan sementara jalur laut dan udara sudah berjalan efektif. Menurutnya, hal tersebut berdampak pada jalur darat yang terputus akibat pengetatan angkutan orang di Pelabuhan feri Kariangau dan Pelabuhan Semayang. Tinggal mobilitas antar wilayah Samarinda dan Balikpapan yang saat ini dikoordinasikan dengan pihak terkait, bagaimana pelaksanaan dan teknis operasionalnya. (ryn/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait