Tim bola tangan Kaltim sudah melampaui target fisik dan teknik. (Tebe/ Disway Kaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com- Cabang olahraga bola tangan Kaltim termasuk cabor yang sangat konsern terhadap program latihan atletnya untuk ke PON XX Papua. Jika beberapa cabor baru mulai menapaki program persiapan umum (teknik). Bola tangan sudah melampauinya.
“Persiapan khusus (fisik) sudah selesai. Persiapan umum juga. Jadi secara teknik dan skill kapasitas atlet sudah mencapai target semua. Beberapa hari ke depan kami siap melangkah ke step selanjutnya,” kata Ketua Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kalimantan Timur, Suryadi Gunawan, Rabu (22/4/2020).
Mengenai tim bola tangan yang sudah melalui tahapan persiapan umum ini sedikit mengejutkan. Pasalnya seperti cabor lainnya. Saat ini mereka tengah menjalankan pelatihan mandiri dari rumah atlet masing-masing. Yang pelaporannya mesti melalui group WhatsApp.
“Komitmen anak-anak meski latihan dari rumah sangat bagus,” jelas Suryadi menjelaskan mengapa persiapan umum sudah terlalui.
Setelah ini meraka akan mulai menggenjot program uji tanding. Tentu setelah pandemi COVID-19 sudah reda. Sebelum itu, atlet tetap diminta untuk maintenance agar baik fisik dan skill tak menurun.
Rencana uji tanding pun sudah dirumuskan. Akan dibuat bertahap secara kemampuan lawan.
“Selama ini kan sebenarnya kami sudah melakukan uji tanding internal. Melawan tim pelapis. Nanti akan ditingkatkan melawan tim-tim bola tangan yang ada di Kaltim,” ujarnya.
Tim-tim dari Balikpapan, Tenggarong, dan Samarinda sudah mulai disasar untuk dijadikan lawan tanding secara bertahap. Setelah melawan tim-tim lokal, langkah selanjutnya adalah dengan melawan tim-tim di luar Kalimantan Timur.
“Tim-tim Pulau Jawa tentu sangat ideal untuk dilawan. Untuk mengukur kekuatan kami,” jelasnya.
Namun rencana ini masih sangat mungkin terganjal karena pandemi COVID-19. Bukan lagi soal waktu pelaksanaan. Namun karena adanya pemotongan anggaran KONI Kaltim sebesar Rp 75 miliar dari angka sebelumnya Rp 89 miliar.
“Saya dengar anggaran KONI tinggal Rp 14 miliar. Minim sekali ini. Bisa-bisa nanti anggaran uji tanding ditiadakan lagi,” tutup Suryadi. (ava/fdl)