Produksi Sempat Turun, Pabrik Roti Bertahan Lewati Pandemi 

Jumat 17-04-2020,19:50 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Membaiknya penjualan roti membuat produksi Carmel Bakery kembali meningkat. Pabrik kembali beroperasi 24 jam. Karyawan kembali bekerja dengan dibagi tiga shift jadwal kerja. (Dian Adi/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pabrik roti Carmel Bakery sempat mengalami masa sulit akibat pandemi virus corona. Produksi turun 50 persen. Ratusan karyawan pabrik di Jalan Pangeran Suryanata ini pun di ambang pemutusan hubungan kerja (PHK). Beruntung, strategi yang dijalankan mampu membuat pabrik bertahan. Kini bahkan perlahan kembali ke kondisi semula, produksi kembali naik. Disway Kaltim bersama Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda dan awak media lain mengunjungi pabrik yang berdiri sejak 2015 ini, Kamis (16/4) kemarin. Kepala Pabrik Carmel Bakery Susilo Widodo menyambut ramah di pabrik milik PT Mahakam Megah Mulia ini. Susilo mengatakan, penurunan produksi memang terjadi beberapa pekan pada Februari hingga Maret lalu. "Salah satu target pasar kami kan sekolah dan pasar. Ketika mereka libur, ya kami terdampak juga," kata Susilo. Ia pun menyebut tingkat produksinya menurun drastis dengan hanya menghabiskan  80 karung tepung terigu  per hari. Padahal, sebelum COVID-19, pabrik yang berdiri di atas kawasan seluas 9.600 meter persegi ini, bisa menghabiskan hingga 200 karung tepung terigu. Setara 5.000 kilo gram per hari. Total 354 karyawan pun sempat terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Karena produktivitas pabrik yang menurun. Namun, Susilo menyiasati agar tidak terjadi PHK. Pihaknya hanya mengurangi jam kerja karyawan secara bergilir. Jika pada hari normal, karyawan masuk enam hari dalam sepekan. Maka sistem sempat diubah. Karyawan hanya bekerja empat hari dalam sepekan secara bergantian. Sebagai bentuk efisiensi produksi. Strategi tersebut terbukti berhasil. Hingga saat ini pabrik tak satu pun merumahkan atau melakukan PHK kepada karyawannya. Kini, Susilo menyebut keadaan sudah mulai membaik. Bahkan proses produksi sudah kembali meningkat. "Sekarang sudah mendekati normal kembali. Sehari bisa menghabiskan 187 karung tepung terigu untuk produksi harian," ungkapnya. Carmel Bakery mampu memproduksi hingga 200 ribu pcs roti per hari. Yang terbagi dalam 25 item rasa dan jenis roti. Mulai dari roti tawar, roti sisir, roti coklat, durian, pisang, dan cream messes. Distribusi roti produksi Carmel Bakery pun sudah hampir ke seluruh wilayah Kaltim. Mulai dari Paser, Penajam, Balikpapan hingga Berau. Serta bermitra dengan usaha retail Indomaret dan Alfamart. Untuk proses pengiriman, pabrik menyiapkan 19 armada truk. Yang mampu mengangkut 30 ribu roti per truk. Operasional pabrik bekerja penuh selama 24 jam yang dibagi ke dalam 3 shift kerja. Tim Disway Kaltim pun berkesempatan melihat langsung proses produksi pembuatan roti. Mulai dari pengadonan hingga packaging. Proses produksi dibagi ke dalam tiga ruang utama. Pertama proses pengadonan roti. Kedua proses oven atau baking. Dan ke tiga pengemasan. Untuk proses baking memelukan waktu antara 9 hingga 20 menit. Dengan suhu antara 150 hingga 200 derajat celcius. Pabrik dilengkapi dengan mesin pengaduk adonan otomatis. Dan 4 buah  oven berukuran besar. Ruangan pabrik dipenuhi dengan ribuan rak-rak loyang roti. "Barang kami semua besi stainless anti karat, jadi aman," terang Susilo. Produk roti Carmel Bakery juga sudah bersertifikat dari Dinas Kesehatan dan label halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). (krv/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait