45 Juta Orang Afrika Alami Kelaparan

Senin 06-04-2020,12:40 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Harare, DiswayKaltim.com - Kemiskinan dan kelaparan adalah dua hal yang tak terpisahkan dari masyarakat Afrika. Di tengah pandemi COVID-19, dua kasus tersebut semakin meningkat tajam. Terlebih saat sebagian besar otoritas negara di Afrika melakukan karantina wilayah. Badan pangan PBB telah menegosiasikan koridor kemanusiaan untuk menjaga agar bantuan makanan terus mengalir di Afrika bagian selatan. Setelah banyak negara menutup perbatasan mereka untuk menghentikan penyebaran virus corona. Sebanyak 45 juta orang di Afrika Selatan menghadapi kelaparan menyusul kekeringan dan kekhawatiran yang berkembang bahwa krisis ini dapat diperparah dengan merebaknya virus corona. Lola Castro, direktur Program Pangan Dunia untuk Afrika Selatan, mengatakan, Afrika Selatan telah setuju untuk membiarkan kapal-kapal yang membawa bantuan pangan di pantainya dan memindahkannya ke negara-negara seperti Zimbabwe, Malawi, Botswana, dan Namibia, yang menghadapi kekurangan pangan. Castro mengatakan, negara dengan ekonomi paling maju di Afrika, yang telah mendeklarasikan penutupan selama 21 hari, telah menyetujui “semacam koridor kemanusiaan”, sebuah langkah yang akan membantu badan itu melanjutkan pekerjaannya. “Pada saat ini kami sebenarnya menjaga distribusi makanan kami. Tetapi mungkin di masa depan. Tergantung dengan efek virus dan efek pada sistem pangan. Terutama pada petani kecil. Mungkin kita akan melihat kenaikan harga dan jumlah orang yang membutuhkan bantuan makanan,” ujarnya. Lebih dari 400 juta dolar AS diperlukan untuk mengimpor bantuan makanan untuk tiga bulan ke depan di Afrika Selatan, yang telah diguyur hujan lebat tahun ini. Benua itu sudah menderita dampak ekonomi yang sangat besar dari karantina wilayah yang bertujuan menahan virus dan penurunan tajam dalam permintaan global untuk komoditas. Kehidupan sehari-hari telah berubah secara drastis di banyak negara Afrika. Karena karantina wilayah ketat yang telah mempengaruhi populasi. Sebab bergantung pada perdagangan informal untuk mencari nafkah. Matshidiso Moeti, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia untuk Afrika, mengatakan pemerintah Afrika harus menyeimbangkan kebutuhan dengan memastikan bahwa keluarga memiliki makanan. “Potensi dampak ekonomi sangat memprihatinkan pada tingkat populasi dengan sosial ekonomi terendah,” kata Moeti. Zimbabwe dan PBB mengajukan permohonan bersama untuk bantuan kemanusiaan senilai 770 juta dolar AS. Untuk membantu negara mengatasi kekeringan dan virus corona serta untuk mendanai sektor pendidikan dan kesehatannya. Pemerintah juga meluncurkan bantuan terpisah senilai 2,2 miliar dolar AS. Yang berasal dari donor asing dan domestik. Afrika telah melaporkan lebih dari 6.650 kasus virus corona dan lebih dari 240 kematian. Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize mengatakan, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi menjadi 1.462. Meningkat dari 82 pada hari Rabu (1/3/2020). Tetapi orang-orang tidak boleh terbuai dalam rasa aman palsu dengan tingkat kenaikan yang lebih lambat dalam beberapa hari terakhir. “Ini masih sangat awal. Kita harus tetap keluar dan pergi dan menemukan semakin banyak orang yang bisa menjadi positif di masyarakat,” katanya. Zambia melaporkan kematian pertama negara itu dari virus corona. Sementara Malawi mencatat tiga kasus pertamanya. Ketiga orang itu dalam perawatan medis dan petugas kesehatan melacak kontak mereka. (ant/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait