Bilik sterilisasi merupakan inovasi dari tiga orang relawan di Samarinda. (Michael/DiswayKaltim) ========================= Samarinda, Diswaykaltim.com - Tiga relawan asal Samarinda membuat bilik disinfektan sendiri untuk mencegah COVID-19. banyak perbedaannya. Tidak seperti bilik disinfektan pada umumnya. Bilik ini dinamakan Ersus. Singkatan dari tiga nama pembuatnya. Ervina, Suher dan Supriyadi. Alat ini menggunakan sistem penguapan berbahan dasar ekstrak daun sirih. Metode yang digunakan Ersus ini berbeda dari yang lain. Kalau bilik sterilisasi biasa digunakan dengan cara disemprot. Atau melalui media kipas angin besar. Tapi, menurut mereka, tidak semua bagian tubuh terjangkau dengan metode tersebut. "Kami menggunakan metode nebu atau uap. Alasannya, partikel uap lebih kecil daripada air. Akhirnya semua lipatan dalam tubuh bisa terjangkau," jelas Ervina saat ditemui di Rumah Singgah Komunitas Support Kunker, Jalan Delima, Samarinda, Kamis (2/4/2020). Dijelaskannya, disinfektan yang digunakan untuk penguapan terbuat dari bahan alami. Yang dinilai tidak berbahaya. Ketimbang disinfektan dari bahan kimia. Yang saat ini banyak digunakan sebagian besar masyarakat. Karena banyak dampak negatif yang dihasilkan. Mulai jangka pendek hingga panjang. Jangka Panjang penggunaan disinfektan kimiawi bisa memicu kanker kulit. Ervina juga menjelaksan proses pembuatan alat itu. Pengerjaanmnya memakan waktu hingga dua hari. Jika bahan dasar dan peratan semua tersedia. Yang paling sulit adalah Ia mengaku proses pembuatan tersulit adalah menyuling ekstrak daun sirih. Bisa memakan waktu hingga lima jam. Itu pun hanya bisa dapat satu liter. Untuk disemprotkan ke seluruh tubuh. Saat ini, Ervina cs sudah memproduksi enam unit Ersus. Tapi barang tersebut tidak diperjual belikan. Akan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan. Bahkan mereka akan mengajari masyarakat cara membuat Ersus. Bagi yang berminat. "Kami ini kan ada yang donasikan untuk pembuatan alat ini. Jadi kami menyumbangkan saja ke yang membutuhkan," tegasnya. Kamis kemarin, mereka menyumbangkan Ersus ke Rumah Singgah komunitas support kanker. Ervina menjelaskan orang-orang di tempat tersebut sangat rentan terjangkit virus corona. Karena mereka memiliki imun yang sangat rendah. Serta termasuk paling sering ke rumah sakit. "Mereka sering kontrol di RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS). Sangat rentan mereka terkena wabah itu. Atau, siapapun yang ke sini (rumah singgah) berpotensi menularkan ke mereka. Alat kami ini, sudah kami suplay ke puskesmas di Samarinda Seberang, serta dua ke Makassar," pungkasnya. (mic/boy)
Inovasi di Tengah Pandemi
Jumat 03-04-2020,14:18 WIB
Editor : Bayu
Kategori :