Stok Sembako di Penajam Aman, Tapi Pembelian Dibatasi

Rabu 01-04-2020,21:35 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Kepala Diskukmperindagkop PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro. (Robi/DiswayKaltim) ================================ PENAJAM, Diswaykaltim.com - Dalam kondisi mewabahnya COVID-19. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghimbau kepada grosir dan toko-toko besar untuk melakukan pembatasan pembelian sembako oleh masyarakat. “Pembelian jangan berlibihan. Jangan beli di atas sepuluh kilo. Minyak goreng dan lainnya juga,” kata Kepala Diskukmperindag PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, Rabu (1/4/2020) siang. Ia memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masih aman sampai satu bulan ke depan. Oleh karenanya, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying. “Kami meminta warga agar tidak panic buying atau melakukan aksi borong sembako yang berlebihan. Kami pastikan stok kebutuhan pokok sangat-sangat aman,” ucapnya. Apalagi di daerah dengan julukan Benuo Taka ini belum ada laporan positif kasus corona. Berdasarkan hasil monitoring pihaknya, stok beras di gudang bulog di Kecamatan Babulu sebanyak 500 ton dan daging beku 7 ton. Menurut dia, persediaan beras di gudang bulog ini mampu memenuhi kebutuhan untuk tiga bulan kedepan. Persediaan tersebut belum termasuk berada di toko-toko kecil dan grosiran. Jumlah tersebut juga belum termasuk stok resapan dari petani ke Bulog. "Kan stok kebutuhan pokok secara umum tidak disitu saja. Masih ada di grosiran. Jadi itu masih aman untuk tiga minggu sampai satu bulan,” lanjut Kuncoro, sapaannya. Sementara untuk harga kebutuhan pokok di daerah masih relatif stabil. Hanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga lantaran pasokannya menipis, salah satunya gula pasir. Kendati begitu, untuk harga komoditas gula pasir masih mengalami kenaikan sejak dua bulan terakhir akibat kelangkaan. "Kan memang gula kita ini kebanyakan masih impor. Saya sudah berkomunikasi dengan Bulog, sekarang prosesnya masih dalam perjalanan impor," ujar dia. Komoditas lain, seperti bawang putih juga mengalami kenaikan. Berkisar di harga Rp 44 ribu per kilogram (kg). "Tapi masih aman stoknya. Dari grosir-grosir stoknya ada 22,5 ton," tandasnya. Kuncoro mengungkapkan, harga normal gula paser kisaran Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kg. Namun, setelah stok menipis, harganya naik antara Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per Kg. Bahkan, gula pasir yang tersedia di daerah ini produksi dalam negeri. Dia melanjutkan, saat ini pihaknya pun gencar melakukan monitoring ke pasar tradisional serta toko-toko swalayan. Itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan komoditas kebutuhan pokok. Serta memantau perkembangan harga di pasaran. Kendati begitu, ia tidak memungkiri adanya penurunan pendapatan dari para pedagang. "Penurunan pendapatan mencapai 30-40 persen. Itu setelah monitoring," ujar Kuncoro. Lebih lanjut, adanya pemberlakuan penutupan aksesbilitas dari arah Kota Balikpapan turut ia sampaikan. Menurutnya, hal itu belum berdampak pada daerah PPU. "Itu baru saja diterapkan, jadi belum berimbas, atau bisa saja tidak berimbas. Karena saya lihat datanya, akses yang ditutup bukan jalur-jalur logistik kita. Jadi aman saja," pungkas Kuncoro. (RSy/Byu)

Tags :
Kategori :

Terkait