Belanja Cukup dari Rumah, Pemerintah Jembatani Pedagang dan Pembeli

Rabu 01-04-2020,02:17 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

 Scan QR code di atas untuk mengakses kontak pedagang di beberapa pasar di Balikpapan dan Samarinda. (Fuad/Disway Kaltim) DISWAYKALTIM.COM - Pemerintah sudah selangkah lebih maju merespons perputaran ekonomi di pasar tradisional. Khususnya di dua kota, Balikpapan dan Samarinda. Dinas Perdagangan Kota Samarinda menginisiasi program Layanan Belanja Mudah Dari Rumah. Di tengah kebijakan physical distancing yang makin digalakkan pemerintah kepada masyarakat. Program ini sangat membantu sebagai sarana yang dapat menunjang aktivitas berbelanja dari rumah. "Layanan ini sudah berlaku mulai Senin (30/3) kemarin," kata Abdul Asis, kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Pagi Dinas Perdagangan Samarinda, Selasa (31/3). Asis menjelaskan, layanan ini diluncurkan agar lebih memudahkan masyarakat untuk menghindari kontak langsung di pasar tradisional. Karena yang sering menjadi alasan masyarakat keluar rumah, untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Ada pun layanan ini berupa penyediaan akses nomor pedagang pasar kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa langsung menghubungi pedagang tanpa harus datang ke pasar. (Scan barcode untuk melihat nomor pedagang) "Mulai dari pedagang ayam, ikan, telur, sayur-mayur dan sembako. Ya kebutuhan pokok lah," tandasnya. Sementara untuk sistem pembelian, pembayaran, dan pengantaran, sepenuhnya berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Asis mengaku pihaknya hanya sebatas memfasilitasi pelayanan. "Jadi bisa pakai ojek online, kurir, atau pedagangnya yang antar langsung. Itu kesepakatan masing-masing saja," sambung Asis. Layanan ini tersedia di 11 pasar yang dikelola oleh Dinas Perdagangan Samarinda. Yakni Pasar Pagi, Pasar Segiri, Pasar Sei Dama, Pasar Bengkuring, Pasar Merdeka, Pasar Kemuning, Pasar Kedondong, Pasar Ijabah dan Pasar Lok Bahu. Serta Pasar Palaran dan Pasar Baka di Samarinda Seberang. Asis menyebut layanan ini akan berlangsung selama masa COVID-19 masih mewabah. Hingga situasi kondisi kembali kondusif. Namun Asis tak menutup kemungkinan program ini bisa terus dilanjutkan. Jika masyarakat masih nyaman dengan layanan belanja dari rumah. Sementara untuk jam pelayanan, Asis menyesuaikan dengan operasional pasar masing-masing. Karena jam operasional tiap pasar yang berbeda. "Khusus di pasar pagi, operasionalnya itu mulai jam 6 pagi sampai jam 2 siang," pungkasnya. Hal serupa juga telah dilakukan Pemkot Balikpapan. Namun memang upaya menjembatani pedagang dan pembeli ini masih perlu sosialisasi. Salah satu pedagang di Pasar Klandasan, Irwan, mengeluhkan menurunnya omzet yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Dampak dari pasar yang sepi dari pembeli. Kondisi ini semakin memburuk dengan pembatasan akses sejumlah ruas jalan di Kota Minyak. Pedagang pasar pun langsung merasakan dampak. “Sejak diberlakukan penutupan ruas jalan tambah sepi pembeli. Sebelumnya sudah sepi, tapi hari ini tambah sepi. Mulai pagi dibuka, baru satu pembeli pada pukul 2 siang,” kata Irwan, pedagang Pasar Klandasan, Selasa (31/3). Disebutkannya, konsumen yang pasti membeli dan pesan melalui seluler adalah restoran dan warung makanan. “Yang beli banyak barang itu warung makan dan kantin,” ulasnya. Sepinya pembeli akan sangat berdampak pada pendapatan sehari-hari pedagang. “Apabila berkepanjangan, kami bisa rugi. Makanya kami minta kepada pemerintah untuk membuat aplikasi pesan dan antar sampai di rumah melalui online. Seperti yang diterapkan di pasar Kalimantan Selatan dan Jakarta,” ucapnya. Irwan mengatakan, para pedagang sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun demikian, kata dia, pemerintah juga dituntut memiliki perencanaan matang agar pedagang kecil seperti dirinya tidak begitu berdampak. “Kalau merugi kami juga kesulitan membayar pajak. Dengan berjualan online, kemudian disosialisasikan ke masyarakat tentunya akan sangat membantu masyarakat baik dari pedagang dan konsumen,” tandasnya. Dari pantauan Disway Kaltim, beberapa komoditas sudah mengalami kenaikan harga. Bahkan untuk gula pasir saat ini telah mencapai Rp 20 ribu per kilogram. “Pasti ada kenaikan meskipun permintaan tidak banyak. Komoditi yang mengalami kenaikan adalah gula pasir, gula merah, kacang hijau, kacang tanah,” bebernya. Irwan pun berharap kondisi yang kini dirasakan tidak akan berlangsung lama. “Harapannya tidak berlarut lama. Saya juga mendukung kebijakan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ujar Irwan. Menyikapi itu, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, sejak penerapan kebijakan bekerja di rumah atau work from home (WFH), Dinas Perdagangan telah mensosialisasikan pembelian komoditas sembako dan sayuran melalui nomor telepon pedagang. “Dari Dinas Perdagangan sudah menyebarkan brosur kemudian kontak yang bisa dihubungi. Ada pasar Pandansari, Klandasan, Pasar Baru, Kampung Baru. Artinya, tinggal disosialisasikan lagi,” tukasnya. Menurutnya, pemkot saat ini memang belum menyediakan aplikasi khusus belanja online di pasar tradisional seperti di Kalimantan Selatan. “Nanti kita usulkan. Kita akan kaji dan dipertimbangkan. Karena hal ini bagus juga,” imbuh Rahmad Mas’ud. Menyikapi menurunnya omzet pedagang, Rahmat menambahkan, pemerintah pusat juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan. Seperti keringanan pembayaran cicilan dan lainnya. “Kalau untuk keringanan pajak di pemkot tengah dikaji, khususnya pada sektor yang terdampak,” ujarnya. Selain pasar, usaha retail Indomaret sudah lebih dulu menyediakan layanan belanja dari rumah ini. Koordinator Delivery Indomaret Samarinda Ruben menyebut, layanan tersebut sudah ada sejak 2015. Indomaret melayani jasa belanja dari rumah. "Baik secara offline mau pun online," terang Ruben kepada Disway Kaltim, Selasa (31/3). Secara offline bisa melalui telepon dan sms. Sedangkan online, melalui aplikasi Klik Indomaret. Pembayaran pun bisa dilakukan secara tunai atau Cash on Delivery (COD) maupun secara mobile payment. Selain itu, Indomaret juga memberikan gratis ongkos kirim (ongkir) untuk pembelanjaan dengan total di atas Rp 100 ribu. "Kalau belanjanya di bawah Rp 100 ribu, ongkirnya Rp 5 ribu," tambah Ruben. Layanan ini tersedia di antaranya di 16 gerai Indomaret di Samarinda, 9 gerai Indomaret di Balikpapan. Satu gerai Indomaret di Tenggarong dan Sangatta. Serta dua gerai Indomaret di Kabupaten Paser. Namun Ruben menyebut, peningkatan pembelian dari rumah tak terlalu signifikan. Di masa social distancing ini dengan hari-hari normal sebelumnya. Ruben menyebut, rata-rata per hari ada 10 pembelian delivery per gerai Indomaret. (krv/fey/eny)  

Tags :
Kategori :

Terkait