Raih Medali Emas SEA Games di Thailand, Pegulat Kaltim Aliansyah Kecewa Minim Apresiasi dari KONI Kaltim

Selasa 23-12-2025,17:54 WIB
Reporter : Rahmat Pratama
Editor : Didik Eri Sukianto

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM— Atlet gulat asal Kalimantan Timur (Kaltim), Aliansyah, peraih medali emas SEA Games Thailand 2025, menyuarakan kekecewaannya terhadap minimnya apresiasi dari pemangku kepentingan olahraga di daerahnya, khususnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Aliansyah meraih emas pada kelas 67 kilogram gaya Greco-Roman di SEA Games Thailand 2025.

Medali tersebut menjadi emas ketiganya sepanjang keikutsertaan di ajang olahraga terbesar Asia Tenggara itu.

Dari 6 kali tampil di SEA Games, dua di antaranya diraih pada nomor yang sama. Emas pertamanya ia persembahkan pada SEA Games 2011 di nomor 60 kilogram gaya Greco-Roman.

BACA JUGA: Berau Pasang Target Ambisius di Porprov Kaltim 2026, Harus Juara Umum

“Setiap SEA Games saya selalu menyumbangkan medali untuk Kaltim. Tapi jujur saya kecewa,” kata Aliansyah saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Selasa, 23 Desember 2025.

Ia mengaku beberapa kali menolak diekspos oleh KONI ketika meraih prestasi. Menurutnya, perhatian sering kali baru datang saat atlet sudah berada di puncak prestasi, bukan sejak proses pembinaan.

“Kenapa setelah berprestasi baru mau diambil? Atlet junior juga bisa kena imbasnya. Kami ini hanya latihan, tidak tahu apa-apa soal urusan lain. Kalau tidak ada atlet berprestasi, pemberitaan juga tidak jalan,” ujarnya.

Aliasnyah menilai apresiasi terhadap atlet belum dilakukan secara merata antar cabang olahraga. Ia berharap tidak ada perlakuan pilih kasih dalam memberikan penghargaan dan perhatian.

BACA JUGA: 3 Mantan Pejabat KONI Samarinda Ditahan, Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp2,13 Miliar

“Jangan hanya karena sepak bola atau cabor tertentu yang disukai saja baru diberi apresiasi. Sekarang saya pulang membawa emas, tapi tidak ada kabar apa-apa,” katanya.

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap pengurus yang dinilainya kurang hadir secara emosional bagi atlet.

Menurut Aliansyah, penghargaan bukan semata soal materi, melainkan kepedulian dan kehadiran.

“Bukan soal uang. Ketua KONI datang foto lalu pulang. Harusnya disambut, ditanya, dilihat perjuangannya. Di daerah lain, ketua KONI datang, memberi perhatian, itu yang kami rasakan,” ujarnya.

BACA JUGA: Borneo FC Datangkan Marcos Astina, Tambah Opsi Serangan Jelang Putaran Kedua

Kategori :