Beredar luas sebuah video pasien positif corona yang tengah menjalani masa isolasi di salah satu rumah sakit di Balikpapan. Video tersebut banyak direspons positif khalayak warga net. Bahkan, tak sedikit yang menyemangati dan mendoakan agar lekas sehat. ----------------- DALAM video berdurasi 1 menit 9 detik tersebut, si pasien tengah sibuk melakukan olahraga beladiri. Terlihat mengenakan kaus warna merah. Bertuliskan “Tapak Suci”. Olahraga bela diri yang dikembangakan salah satu ormas Islam Muhammadiyah. Belakangan diketahui pria dalam video tersebut adalah WH (44), warga Perumahan Sepinggan Pratama. Pada 18 Maret 2020 lalu, WH dinyatakan positif oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Balikpapan. Dan sejak saat itu, WH harus menjalani masa isolasi di RSKD. WH sendiri merupakan pasien hasil tracking Diskes Balikpapan, setelah sebelumnya seorang pasien di Kota Solo meninggal dunia akibat serangan COVID-19. Dan diketahui semua berasal dari sebuah kegiatan di Kota Bogor, yakni acara seminar Bisnis Anti Riba. WH adalah pasien positif pertama di Balikpapan dan kedua di Kaltim. Masih ada kaitannya dengan perempuan Kaltim 01 yang pertama kali dinyatakan positif. Yang saat ini dirawat di RS AWS Samarinda. Perempuan Kaltim 01 ini pertama kali memberikan informasi setelah mengetahui koleganya di Solo, Jawa Tengah, yang juga ikut kegiatan di Bogor, positif corona. Dan meninggal. Perempuan Kaltim 01 itu juga yang menginformasikan bahwa ada juga peserta seminar anti riba yang turun di Balikpapan. Informasinya 3 orang. Satu WH dan dua orang lagi diiedentifikasi sebagai suami istri. Keesokan harinya WH juga dinyatakan positif COVID-19 dan menjadi orang kedua. Media ini coba mengonfirmasi kondisi sang pasien. Melalui saudaranya, Abduh. Menurut Abduh, jika WH saat ini dalam kondisi yang sangat baik dan secara fisik tampak bugar. Bahkan sehari-harinya, WH selalu menyempatkan diri untuk berolahraga di ruangan yang berukuran 3 x 5 meter persegi itu. "Alhamdulillah saat ini dia baik-baik saja. Kondisi fisiknya juga sehat," ujar Abduh, Senin (23/3). Abduh menceritakan ketika pertama kali WH dinyatakan positif corona. Ketika itu, baru saja tiba di Balikpapan usai menghadiri acara di Bogor. Kemudian WH tampak mengalami kelelahan. "Ia pas balik dari acara itu, dia cape," tambahnya. Menurut Abduh, WH menjalani isolasi seorang diri. Tidak bersama keluarga (Istri dan anak). Abduh menyatakan jika WH saja yang saat ini menjalani masa isolasi tersebut. "Istri dan anaknya di rumah saja. Mungkin masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP)," jelasnya. Kini keseharian WH selama berada di rumah sakit menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Di bawah pemantauan tim dokter rumah sakit. "Olahraga, makan bergizi, minum vitamin. Pokoknya di bawah pengawasan dokter dia saat ini," terang Abduh. Sementara itu, diunggahnya video WH yang tengah berolahraga beladiri ini adalah untuk menyemangati masyarakat lain. Khususnya yang juga divonis positif corona. Kini WH tengah menanti hasil pemeriksaan tahap kedua. Jika memang nantinya hasil yang didapat negatif maka WH bisa kembali berkumpul bersama keluarganya lagi. Namun jika sebaliknya, maka WH kembali terus menjalani masa isolasi di rumah sakit. TERUS BERTAMBAH Kasus negatif pengidap COVID-19, Senin (23/3) bertambah dua. Keduanya berasal dari Kabupaten Paser yang merupakan Jamaah Umrah. Serta, sisanya merupakan karyawan swasta di Kota Tepian, yang mengikuti kegiatan perusahaan di Jakarta. Keduanya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sudah dirawat di rumah sakit. Namun, jumlah PDP juga bertambah tujuh orang. Yaitu, Kutai Barat (Kubar): satu, Paser: tiga, Bontang: dua dan Samarinda: satu orang. Sehingga, total PDP di Kaltim menjadi 56 kasus. Di antara angka PDP tersebut, Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim kemarin menetapkan dua lagi yang positif terjangkit COVID-19. Kini jumlah yang positif mencapai 11 orang. Satu orang merupakan klaster sinode. Pasien tersebut, erat kaitannya dengan pasien positif asal Kutai Timur (KTM1) yang dirawat di Tenggarong. Sementara, hari ini pun Orang Dalam Pantauan (ODP) bertambah 103 orang. Sehingga total ODP di Kaltim menjadi 1.065 kasus. Dari jumlah tersebut, 373 telah selesai dalam pantauan. Dan 688 kasus masih dalam pemantauan. Balikpapan masih mendominasi kota terbanyak untuk ODP. Disusul Kota Tepian. Kepala Diskes Kaltim Andi M Ishak mengatakan, satu kasus PDP dari Kubar memiliki riwayat perjalanan dari Malang dan Surabaya. Sementara kasus di Samarinda, berkaitan erat dengan pasien yang positif pertama kali di Tenggarong (KKR1) . “Kalau yang dari Samarinda pasien melaporkan diri ke Call Center 112. Pasalnya, ia pernah melakukan kegiatan bersama dengan KKR1 di Universitas Kartanegara (Unikarta) pada Sabtu (14/3),” katanya, saat konfrensi pers, di Jalan Abdul Wahab Syahranie (AWS), Senin (23/3/2020). Sementara itu, untuk dua kasus di Kota Taman, keduanya merupakan hasil penelusuran kontak klaster KPU. Yang statusnya naik dari ODP. Tetapi, satu di antaranya sudah dinyatakan positif COVID-19. Kemudian dari tiga PDP Kabupaten Paser, satu di antaranya juga merupakan klaster KPU. Sisanya, baru berpulang dari Jakarta. “Kutai Timur sebenarnya pasien yang positifnya ada dua. KTM1 di rawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong dan KTM2 diisolasi di RSUD Taman Husada Bontang. Mereka berdua bersama-sama melakukan perjalanan untuk mengikuti Rapat Sinode Tahunan (RST) Gereja GPIB,” jelasnya. Hingga saat ini, masih belum ditemukan obat untuk menangani virus ini. Untuk sementara, obat yang digunakan yaitu klorokuin. Sebenarnya, obat tersebut bisanya digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Walaupun sebenarnya, saat ini, sudah ada jenis obat dikirim oleh pemerintah pusat. Tapi, obat tersebut belum sampai di Kaltim. Diskes masih belum mengetahui jenis obat tersebut. “Kami masih menunggu kiriman dari pusat,” tegasnya. Namun, untuk Alat Pelindung Diri (APD) dari BNPB pusat, Kaltim tidak mendapat jatah. Diskes pun sampai saat ini masih melobi agar Bumi Etam mandapat pasokan APD. Pasalnya saat ini persediaan APD di rumah sakit sudah menipis. “Dari pusat kami mendapat APD, yaitu 60 masker dan baju pelindung diri sebanyak 250 pcs. Sebenarnya, yang kami ajukan itu 700 pcs. Sampai saat ini kami masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” pungkasnya. BONTANG 01 Mendengar kabar seorang warga Bontang yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Yang sudah seminggu menetap di Bontang. Sempat berinteraksi ke berbagai tempat. Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni melakukan penelusuran. Hingga kemarin, dua orang pasien dari RSUD Bontang dinyatakan positif. Namun, salah satu pasien berasal dari Kutai Timur. Sebelumnya, ditetapkan sebagai Pasien Dengan Pengawasan (PDP). Sedangkan satu pasien lainnya berasal dari Bontang. Ia terjangkit COVID -19 pada saat menghadiri pertemuan di Jakarta. "Total saat ini sudah ada 2 orang positif corona. Tapi 1 berasal dari Kutim. Sehingga Diskes Kaltim menghitung hanya 1 asal dari Bontang," ujar Neni, saat menggelar press conference di Rujab Wali Kota, Senin(23/3) petang. Neni menjelaskan, riwayat perjalanan pasien positif asal Bontang. Sang pasien memiliki hubungan interaksi dengan pasien asal Kutai Kartanegara (Kukar) yang dinyatakan positif corona. Pada 9 Maret lalu, pasien menghadiri pertemuan ke Jakarta. Kemudian, kembali bertolak dari Jakarta menuju Balikpapan pada 12 Maret. Setiba dari Balikpapan langsung menuju Bontang menggunakan mobil sewa. Tiba di Bontang pada Jumat,13 Maret kemarin. Mulai beraktivitas bekerja di kantor selama sepekan. Pada 20 Maret, pasien masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP). Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif pada hari ini, Senin, (23/3). "Kami lakukan tracking dengan metode epidemiologi. Dengan siapa dia berinteraksi dan kemana saja," ujar Neni. Hasilnya, ada 7 orang yang masuk dalam daftar ODP. Tiga di antaranya harus menjalani karantina mandiri. Sedangkan 4 orang lainnya harus di karantina di RSUD Bontang. "Kalau yang karantina di RSUD, mereka yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien positif corona," ujar Neni. Pun demikian, saat ini kondisi pasien positif corona masih stabil atau baik-baik saja. Informasi yang dihimpun Disway Kaltim, pasien positif Corona sempat mengunjungi sejumlah rumah makan di Bontang. Selain itu, ia juga sempat berbelanja kebutuhan hari-hari di pusat perbelanjaan. (bom/mic/wal/dah)
Bugar di Balik Kamar, Aksi Pasien Positif ketika Diisolasi
Minggu 29-03-2020,14:19 WIB
Editor : Benny
Kategori :