"Manajemen delay ini, kelihatannya, dari teman-teman airline sering kali terabaikan," ungkap Farid.
BACA JUGA:Lima Pria Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Kasus Judi Sabung Ayam di Balikpapan
Untuk mengatasi permasalahan delay tersebut, AP Airports akan menggunakan pendekatan yang lebih humanis dengan menyediakan solution room.
Selain itu, pihaknya juga akan membantu maskapai penerbangan mengatasi permasalahan terkait delay.
Peran aktif Angkasa Pura Indonesia akan banyak terlibat, termasuk di bagian belakang yang selama ini tidak pernah dilihat publik.
AP Airports juga mempercepat persiapan posko dalam rangka memitigasi situasi dan kondisi saat ini, terutama terkait cuaca.
Persiapan posko tersebut akan didukung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memberikan informasi kepada seluruh pengguna jasa, termasuk penumpang.
Untuk periode Nataru kali ini, AP Airports Regional VI memprediksi jumlah penumpang naik 1 persen.
BACA JUGA:28 Ribu Pekerja Hadapi Transisi RDMP Balikpapan, Pemkot Siapkan Tim Pantau
Traffic penerbangan juga diprediksi mengalami kenaikan sebesar 1 persen, dengan pertumbuhan sekitar 1.500 penumpang.
Dalam satu hari, jumlah penumpang saat ini mencapai sekitar 20 ribu orang dan diprediksi naik menjadi sekitar 21.500 penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang tersebut dipacu oleh upaya perbaikan pelayanan yang dilakukan AP Airports.
Farid mengatakan, pihaknya telah mengamati seluruh bandara Angkasa Pura di Indonesia dan menemukan masih banyak hal yang kurang dari segi pelayanan.
"Angkasa Pura dengan temanya Melayani Sepenuh Hati, ingin memberikan pelayanan yang lebih baik setiap tahunnya."
"Di situ ada beberapa hal yang memang menjadi bagian dari terobosan Angkasa Pura untuk membantu pelayanan, baik dari sisi air traffic maupun dari airline itu sendiri," jelasnya.
Terkait penambahan penerbangan atau extra flight, Farid menyampaikan hanya ada sekitar dua penerbangan tambahan yang berasal dari Garuda Indonesia.