PELNI juga menurunkan KM Labobar sebagai armada tambahan. Sementara itu, KM Dorolonda dialokasikan khusus melayani koridor Papua, Surabaya, Maluku, dan Sulawesi.
PELNI memastikan tidak ada kompromi dalam aspek keselamatan pelayaran. Seluruh kapal telah menjalani pemeriksaan menyeluruh (ramp check) bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Tak hanya itu, setiap awak kapal diwajibkan mengikuti pelatihan keselamatan melalui workshop khusus. "Kami pastikan semua kru punya kemampuan yang memenuhi standar. Keselamatan tetap prioritas," tegas Ridwan.
Sementara dari ssisi operasional darat, PELNI menambah kekuatan personel terminal dari lima menjadi delapan pegawai. Penambahan ini tersebar di konter check-in, bagian bagasi, dan Departure Control System.
BACA JUGA: Pemkot Samarinda Telusuri Dugaan Permainan Distribusi Gas LPG 3 Kg Jelang Nataru
“PELNI juga mengaktifkan posko internal dan posko gabungan untuk memastikan koordinasi berjalan optimal,” pungkas Ridwan.