JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Menjelang pergantian tahun, kecemasan publik atas arah ekonomi 2026 kembali mencuat. Inflasi pangan dan energi yang masih membayangi, nilai tukar yang rentan terhadap gejolak geopolitik, serta produktivitas investasi yang belum sepenuhnya pulih membuat kebutuhan akan strategi pengelolaan kekayaan kian mendesak.
Di tengah lanskap yang bergejolak itu, CIMB Niaga memilih langkah berbeda. Bank tersebut kembali menggulirkan Wealth Xpo 2025 di Jakarta pada Kamis, 4 Desember—sebuah gelaran edukasi finansial yang sebelumnya disambut hangat di Surabaya.
Mengusung tema “Tambah Wawasan, Tumbuhkan Kekayaan”, acara ini disiapkan sebagai ruang belajar untuk masyarakat yang ingin lebih siap menghadapi tekanan ekonomi setahun ke depan.
“Kami percaya edukasi keuangan adalah investasi jangka panjang,” kata Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, dalam pernyataan pers.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan panduan yang akurat agar setiap keputusan finansial tidak sekadar reaktif, melainkan berorientasi pada masa depan. Wealth Xpo, ujar dia, dirancang sebagai ruang belajar terpadu—mulai dari proteksi, investasi, hingga perencanaan waris.
Di acara ini, CIMB Niaga memperkenalkan CIMB Private Wealth, layanan baru untuk nasabah beraset besar (HNWI). Segmen ini dibangun di atas tiga pilar—True Experiences, True Value, dan True Access—yang mencakup layanan perencana kekayaan pribadi, fasilitas perjalanan dengan bonus miles berlipat, serta akses ke jaringan CIMB Group di kawasan.
BACA JUGA: Berusia 130 Tahun, Cikal Bakal BRI Lahir dari Kas Masjid
Peluncuran ini mengonfirmasi langkah CIMB Niaga mendorong pertumbuhan bisnis wealth management, yang belakangan menjadi rebutan banyak bank di Indonesia seiring naiknya jumlah individu kaya baru.
Wealth Xpo tak hanya menawarkan informasi teknis perbankan. Enam kelas dan tiga sesi talkshow digelar sepanjang hari, menghadirkan tokoh lintas profesi yang memberi warna berbeda.
Di antaranya ada Devy Anastasia, yang menyoroti pentingnya literasi finansial bagi generasi muda. David Noah membedah pertarungan dua instrumen favorit—emas dan valas—di tengah volatilitas pasar. Pandji Pragiwaksono berbicara soal kepemimpinan yang berpijak pada tujuan, sementara Raditya Dika mengupas jebakan finansial yang kerap tidak disadari. Ada pula pembahasan investasi properti oleh Leonard Hartono, dan kelas membangun bisnis modal terjangkau oleh Andrew Susanto.
Talkshow bertema warisan nilai dan kekayaan juga mencuri perhatian. Keluarga Ferry Salim dan Brandon Salim membagikan pengalaman menjaga napas bisnis lintas generasi, didampingi praktisi hukum dan perencana waris.
BACA JUGA: Wujudkan Ekonomi Hijau yang Inklusif, Bank Mandiri Perkuat Strategi Pembiayaan Energi Terbarukan
Acara ditutup dengan sesi roundtable bagi nasabah CIMB Preferred. Aviliani, ekonom senior, bersama praktisi manajemen aset memaparkan strategi bertahan di tengah transisi ekonomi global yang tak pasti.
Selain edukasi, CIMB Niaga menyisipkan berbagai program loyalitas. Nasabah dapat mengikuti undian emas total 70 gram hingga penukaran 700.000 Poin Xtra menjadi beragam miles—dari Asia Miles hingga GarudaMiles. Penukaran kini bisa dilakukan langsung melalui aplikasi OCTO, yang menjadi bukti komitmen bank pada layanan digital terintegrasi.