Kreatif Jadi Kunci; UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Rabu 25-03-2020,21:58 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Sri Astuti harus merubah strategi penjualan agar produknya tetap bisa laku terjual. (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Coronavirus disease (COVID-19) menghantam semua sektor usaha. Sektor informal atau usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) paling menerima dampak konsekuensi ekonomi kondisi saat ini. Karena sektor ini benar-benar mengandalkan perputaran uang harian. Imbauan mengurangi aktivitas di luar rumah, social distancing tak dipungkiri mengurangi pendapatan. Namun hal ini juga harus dipatuhi pelaku usaha. Sebagai bentuk dukungan pada pemerintah dan upaya bersama memerangi wabah. Beberapa pelaku mengaku harus menghadapi situasi sulit ini dengan terus beradaptasi. Sri Astuti (50), harus rela kehilangan drastis omzetnya bulan ini. Biasanya, orang-orang hilir mudik membeli jajanan oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerah asal saat berkunjung ke Balikpapan. Namun, kini kunjungan itu terlihat sepi dan tampak stok yang tersedia masih menumpuk. “Kalau kita sendiri penjualan turun hampir 80 persen. Itu terjadi semenjak awal Maret ini. Karena orang datang berkunjung tidak bisa, kegiatan juga sudah dibatasi. Hal-hal seperti itu sangat berdampak pada usaha penjualan oleh-oleh kami,” kata perempuan yang sudah berjualan amplang sejak 2004. Di kala ramai pengunjung, dirinya mampu menghasilkan omzet Rp 80 juta dalam satu bulan. Namun kini angka tersebut belum dicapai mendekati akhir bulan ini. “Omzet sekitar Rp 70-80 juta sebulan. Kadang lebih karena penjualan makanan oleh-oleh itu naik turun. Jenis makanan yang kami jual juga berbagai macam, akan tetapi best seller-nya tetap amplang,” ucap pemilik usaha yang diberi branding BDS Snack, saat dijumpai Rabu (25/3). Dengan sepinya penumpang di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Sri memutuskan untuk libur membuka stan di terminal kedatangan. “Sementara kami libur dulu, karena sepi pembeli,” tandasnya. Lalu, dia pun merasa harus merubah pola penjualan usaha makanan yang digelutinya. Itu dilakukan untuk bertahan. Berupaya bagaimana caranya menggaji 13 karyawannya di tengah serangan pandemi COVID-19. “Untuk bertahan saya coba utak-atik handphone yang saya miliki kemudian melihat peluang yang lain. Apa saja produk yang bisa (diijual) online. Kemudian saya lihat harga kurir. Mau tidak mau kita menjemput bola, untuk bertahan. Kita bukan perusahaan besar. Kita masih UKM, jangan sampai karyawan kita tidak digaji,” ujar Sri Astuti. Karena itu, saat ini pihaknya mempersiapkan segala hal untuk berjualan daring baik dari media sosial maupun aplikasi yang akan dibuatnya. “Keduanya akan dicoba. Baik itu melalui media sosial dan aplikasi yang akan dibuat. Bukan hanya makanan oleh-oleh tapi juga produk seperti empek-empek dan es duren yang diberi branding Ruang VIP,” tukasnya. Sri Astuti mengatakan, dengan cara menjemput bola dipastikan pendapatan secara perlahan akan kembali. Meskipun belum diketahui berapa besar omzet yang akan diperoleh dengan berjualan daring. “Kayaknya melalui online punya harapan. Dulu pernah juga online tetapi lebih banyak di outlet. Makanya kita coba menjual di online, produknya empek-empek, Es Duren Ruang VIP dengan kelebihannya memiliki sertifikat halal,” sebutnya. Dia pun berharap dengan berjualan makanan oleh-oleh Balikpapan akan mampu bertahan dengan berbagai produk yang dimiliki. “Saat ini mengurangi produksi dari biasanya dan tetap melakukan pengiriman ke outlet apabila ada permintaan dan mencoba berjualan dengan online dengan segala produk BDS Snack,” pungkasnya. Berdasarkan data East Ventures - Digital Competitiveness Index (DCI) di 34 provinsi Indonesia, Kalimantan Timur menempati posisi 8 nasional dengan skor EV-DCI 37,9. Keberadaan provinsi di posisi tersebut cukup melebihi ekspektasi karena melebihi provinsi lain, terutama Bali dan Jawa Tengah. Kaltim memiliki performa paling baik penggunaan ICT dengan skor 72,8. Hal tersebut didukung rasio kepemilikan handphone dan komputer yang tinggi di provinsi ini. (fey/eny) Baca Juga: Gratiskan Ongkir Take Away; UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Tags :
Kategori :

Terkait