Punya Potensi Besar, DPRD Mahulu Minta Pemerintah Optimalkan Pengelolaan Sektor Pariwisata

Jumat 21-11-2025,21:15 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Baharunsyah

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pariwisata dan ekonomi kreatif di Mahulu menjadi salah satu sektor unggulan dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), di tengah kondisi fiskal daerah yang cenderung menurun.

Anggota DPRD Mahulu, Anastasia Hiyang menyatakan dukungannya terhadap pengembangan sektor tersebut.

Seraya menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat untuk memastikan efektif dan efisiensi pengelolaannya.

"Ya tentu kami akan memastikan agar program pengelolaan pariwisata dapat  berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kami dari DPRD siap mengawal setiap kebijakan agar sektor ini benar-benar menjadi salah satu motor penggerak perekonomian daerah," ujar Anastasia Hiyang, Jumat 20 November 2025.

Dia juga mendorong agar optimalisasi pariwisata harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal, pengelolaan yang transparan, dan penguatan infrastruktur pendukung.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan sektor itu, Ia menegaskan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal agar mampu bersaing dan menjadi garda terdepan dalam menyambut wisatawan yang berkunjung.

Dengan langkah ini, Kabupaten Mahulu diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap PAD.

“Intinya, kita juga akan mempersiapkan SDM yang bagus. Mereka harus diajarkan secara langsung, misalnya bagaimana menjadi tour guide yang baik dan lainnya,” kata Hiyang.

Politisi PAN ini mencontohkan salah satu potensi wisata budaya yang menarik di Mahulu yakni festival Hudoq Pekayang yang digelar setiap tahun.

Menurutnya, Kabupaten Mahulu yang kaya akan wisata alam dan budaya seperti Hudoq Pekayang  tentu menjadi magnet tersendiri bagi setiap wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara.

“Ketika wisatawan masuk ke Mahulu, kita ingin masyarakat lokal siap menjadi wajah pertama yang menyambut mereka. Ini penting karena kesan pertama itu berharga,” ungkapnya.

Tak hanya fokus pada sektor pariwisata, pelatihan juga menyentuh aspek ekonomi kreatif, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan pelatihan ini, ia berharap masyarakat lokal tidak hanya bisa mempromosikan Mahulu sebagai destinasi wisata tetapi juga mampu menciptakan produk-produk kreatif yang memiliki nilai jual tinggi.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar UMKM di Mahulu adalah tingginya harga produk lokal karena berbahan baku mahal.

“Jadi, pelaku usaha juga kita libatkan. Kita ajarkan bagaimana mempromosikan produk mereka, apalagi banyak produk Mahulu."

"Kita ajarkan bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menekan biaya produksi. Jadi nanti produk-produk UMKM bisa lebih kompetitif,” terangnya.

Kategori :