Berau Masih Dikepung Blank Spot, Usulan 34 BTS di Komdigi Belum Dikabulkan

Senin 17-11-2025,15:35 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Baharunsyah

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Upaya pemerataan akses internet di Berau terhambay. Meski pemerintah daerah telah mengusulkan pembangunan 34 menara Base Transceiver Station (BTS) sejak 2023, sejumlah wilayah hingga kini masih berada dalam kondisi blank spot.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Berau, Didi Rahmadi, mengatakan usulan itu sudah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).

Namun, pembangunan BTS sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah pusat dan operator seluler.

“Sudah dua tahun kami ajukan 34 BTS itu ke Kemenkomdigi. Harapan kami tentu ada percepatan, agar seluruh wilayah Kabupaten Berau dapat bebas dari blank spot,” ujar Didi, Senin 17 November 2025.

Ia menjelaskan, tindak lanjut dari pemerintah pusat dan operator seluler tidak hanya mengacu pada kebutuhan daerah, tetapi juga pertimbangan komersial.

Jumlah pengguna, persebaran penduduk, hingga potensi pemanfaatan layanan menjadi aspek utama sebelum sebuah wilayah dinyatakan layak untuk penambahan BTS.

Di tengah ketidakpastian realisasi pembangunan BTS, Pemkab Berau mulai menempuh langkah mitigasi dengan menyediakan akses internet alternatif.

Tahun ini, sebanyak 486 titik wifi gratis telah diaktifkan di fasilitas publik dan kawasan permukiman.

Menurut Didi, fasilitas tersebut menjadi penopang sementara agar masyarakat tetap bisa mengakses layanan digital, terutama untuk kebutuhan pendidikan, administrasi, dan aktivitas ekonomi berbasis daring.

“Sambil menunggu infrastruktur BTS dibangun, Pemkab berinisiatif menyediakan wifi gratis supaya masyarakat tidak terputus dari akses internet,” kata Didi.

Beberapa kecamatan yang mengalami kesulitan sinyal paling parah masuk dalam daftar prioritas usulan, seperti Kelay, Segah, Pulau Derawan, Maratua, serta sejumlah kawasan pesisir.

Selain mengandalkan dukungan pemerintah pusat dan operator, Pemkab juga mendorong perusahaan-perusahaan di Berau untuk ikut berkontribusi.

Melalui program tanggung jawab sosial (CSR) dengan menyediakan layanan internet di wilayah yang membutuhkan.

Didi turut mengingatkan warga agar menggunakan akses internet secara bijak.

Menurut dia, jaringan yang tersedia seharusnya dimaksimalkan untuk kegiatan produktif, seperti memasarkan produk lokal atau mengembangkan informasi pariwisata daerah.

Kategori :