BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Kota Balikpapan, Wahidin Alaudin, menyampaikan bahwa sebagian besar kebutuhan pangan di Balikpapan dipenuhi melalui distribusi antar daerah.
Hal itu disampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) Sinergitas Lintas Sektor Program MBG yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Menurut Wahidin, pasokan komoditas seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula konsumsi, dan kedelai sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar.
Sementara komoditas beras, cabai, telur, ayam ras, dan daging sapi juga memiliki kontribusi produksi lokal yang terbatas.
"Balikpapan bukan daerah yang memiliki lahan produksi pangan luas. Untuk beras saja, lahan sawah kita hanya sekitar kurang dari 100 hektare. Kontribusi beras lokal terhadap total kebutuhan hanya sekitar 0,10 persen," jelas Wahidin sapaan akrabnya.
DKP3 Balikpapan juga memaparkan kebutuhan pangan bulanan kota, antara lain seperti kedelai sebanyak ±550 ton per bulan, gula konsumsi ±310 ton per bulan, minyak goreng ±598 kiloliter per bulan, cabai besar kontribusi produksi lokal sekitar 14,5%, dan cabai rawit kontribusi sekitar 18,5%.
Untuk telur, kebutuhan satu SPPG di dekat rumah jabatan wali kota mencapai 212 keranjang per hari, atau sekitar 6.000 butir per bulan. Jika keseluruhan SPPG beroperasi pada kapasitas penuh, kebutuhan akan meningkat secara signifikan.
Wahidin mengatakan, peningkatan permintaan bahan pangan akibat MBG dapat memengaruhi harga di pasaran.
"Kenaikan permintaan pasti berdampak pada harga. Karena itu, koordinasi dengan Satgas Pangan perlu diperkuat agar kenaikan harga dapat dikendalikan," ucapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa DKP3 telah melakukan rapid test pestisida dan pemeriksaan keamanan pangan di 8 SPPG.
Ia mengungkapkan mengenai pemeriksaan tersebut meliputi uji bahan pangan segar, pengecekan ruang penyimpanan dingin, higienitas dapur, serta pemisahan bahan mentah dan siap saji.
"Hasil temuan teknis akan kami laporkan untuk dilakukan pembinaan dan perbaikan," imbuhnya.
Sebagai langkah penguatan produksi lokal, DKP3 mendorong pengembangan greenhouse cabai, peningkatan kapasitas kelompok tani, dan pemberdayaan UMKM penyedia bahan baku agar dapat terhubung dengan rantai pasok SPPG.