Pemprov Akan Lakukan Operasi Pasar, Pantau Harga Setiap 12 Jam 

Selasa 17-03-2020,22:22 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim Nazrin. (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan pasokan sembako masih dalam batas aman untuk jangka waktu enam bulan. Namun selama masa pembatasan aktivitas masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran corona virus disease (COVID-19), pemerintah berupaya terus mengendalikan pasokan. “Cuma yang kami jaga, jangan sampai ada yang menimbun,” ucap Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim Nazrin, Selasa (17/3). Di Samarinda, kata Nazrin, pemprov sudah berkoordinasi dengan Perusda untuk mengendalikan pasokan. “Daerah lain perlu ada koordinasi terkait harga. Yang paling utama pemerintah berupaya memenuhi pasokan gula,” katanya. Menurut Nazrin, persediaan gula di seluruh Kaltim saat ini mampu mencukupi kebutuhan untuk 4 bulan. Kondisi itu dinilai masih di ambang batas aman. “Memang yang aman itu (idealnya) kan 6 bulan. Dengan kondisi saat ini masih aman untuk kebutuhan provinsi,” sebutnya. Hanya saja, Nazrin enggan membeberkan berapa sebenarnya jumlah kebutuhan gula di seluruh wilayah Kaltim. Nazrin mengakui, saat ini harga gula sudah mengalami kenaikan. Di Samarinda, harga gula menjadi Rp 18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 16 ribu. Begitu pula di Balikpapan, dan sejumlah kabupaten/kota lain. Kenaikan harga gula itu, bilang Nazrin, karena adanya peningkatan pembelian. Karena itu, selain memenuhi pasokan, otoritas juga berupaya membatasi pembelian 1 kilogram per orang. “Ini (kenaikan harga) menjadi perhatian kami. Dampaknya pasti ke inflasi,” ujarnya. Karenanya, pemerintah sedang mempertimbangkan opsi melakukan operasi pasar. Pemprov akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan di masing-masing daerah. “Tapi dengan kondisi semacam ini kan kami nggak bisa mengumpulkan orang banyak. Skemanya kami turun ke pedagang,” ujar Nazrin lagi. Soal stok gula, Nazrin tak berani memastikan. “Kami baru inventarisir. Mudah-mudahan besok ada dari Bulog untuk memastikan kesediannya,” harapnya. Pemerintah telah mengagendakan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pangan. Terutama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Nazrin memastikan pasokan bahan makanan lain, seperti sayuran sampai daging masih normal. Apalagi, harga bawang yang sempat mengalami kenaikan, mulai berangsur turun. “Daging ayam kemungkinan saat lebaran ada kenaikan,” katanya. Dengan kondisi yang dirasakan masyarakat, pemprov hanya berharap jangan sampai daerah lain gagal panen. Ketergantungan Kaltim terhadap pasokan bahan pangan cukup besar. Misalnya saja, pemasok sayur dari Jawa, dan Sulawesi. Daging dari Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan Pantauan Harga Bahan Pasar (PHP), Pemprov Kaltim menerima laporan setiap jam 12 dari kabupaten/kota tentang kondisi sembako di daerah. Dari laporan-laporan itu, Nazrin berani menjamin kondisi masih aman sampai 4 bulan ke depan. “Aman dalam arti keadaan normal. Jika ada kondisi lockdown tentu harus diantisipasi,” kata dia. Pemerintah menjaga kemungkinan ada yang menimbun kebutuhan pokok karena panik. “Ibu-ibu juga nggak sabar perbanyak stok. Jadi kebutuhan harus sesuai saja. Nggak perlu panik terkait bahan baku,” imbau Nazrin. Sementara Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menambahkan, stok bahan pokok hingga enam bulan ke depan masih cukup. “Kami imbau untuk tidak panik, karena berdasarkan laporan stok masih aman,” imbuhnya. Koordinasi ketahanan pangan untuk masyarakat Kaltim terus dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk bagaimana mengantisipasi dan mencegah masuknya virus COVID-19 ke wilayah Kalimantan Timur. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait