Hindari Aksi Borong, Supermarket Batasi Pembelian Bahan Pokok 

Selasa 17-03-2020,22:19 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Manajemen supermarket proaktif mengendalikan harga dengan membatasi pembelian menghindari panic buying di masyarakat. (Dian/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pemberlakuan local lockdown oleh Pemprov Kaltim tidak memengaruhi aktivitas di beberapa pusat perbelanjaan. Dalam pantauan Disway Kaltim, pengunjung beraktivitas seperti biasa berbelanja memenuhi kebutuhan. Beberapa pengunjung mengaku mereka belanja untuk menyetok kebutuhan pangan rumah tangga. Salah satunya Eka Srie, seorang ibu rumah tangga. "Iya, harusnya tidak keluar rumah. Ini anak-anak saya saja di rumah. Cuma ya mau bagaimana, namanya ibu-ibu. Harus nyetok kebutuhan dapur," katanya, Selasa (17/3) saat berbelanja di Foodmart, Mall Lembuswana Samarinda. Memang tidak terlihat adanya panic buying di masyarakat. Kondisi ini juga didukung manajemen supermarket yang membatasi pembelian untuk mengimbangi ketersediaan stok dan permintaan. Seperti di Foodmart, Mall Lembuswana. Untuk pembelian minyak goreng dan tepung terigu, per konsumen dibatasi maksimal 2 pcs. Sementara di Robinson Samarinda Square, pembelian gula dibatasi per konsumen hanya satu bungkus untuk gula ukuran 1 kilogram. Hal ini dilakukan untuk menjaga kapasitas stok barang dengan harga yang tetap stabil. "Harga barang masih normal. Untuk gula itu, kita sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi, Red) Rp 12.500/kilogram," kata Jarnoji, Penanggung Jawab (PJ) Supermarket Robinson. Ia pun menyebut, ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok di Robinson masih cukup hingga tiga minggu ke depan. Seperti beras, susu, minyak goreng, telur dan bahan pokok lainnya. "Buah impor saja yang kurang karena terdampak oleh COVID-19. Sudah tiga hari ini kami hanya jual buah lokal," tandasnya. Sementara untuk ketersedian masker dan hand sanitizer, Jarnoji menyebut benar-benar kosong. Untuk masker, kata dia, sudah kehabisan stok sejak Minggu (15/3) lalu. Sedangkan hand sanitizer sudah ludes sejak dua minggu lalu. "Memang dari suplainya yang enggak kirim. Entah memang kosong atau sengaja enggak kirim. Karena kami secara sistem kalau barang kosong, tapi ada stoknya, langsung kami keluarkan," jelas Jarnoji. Namun ia memastikan, pekan depan stok masker akan kembali tersedia. Ia menyebut, pihaknya sudah memesan 50 boks masker dengan kapasitas 50 pcs per boks. "Harga tidak akan kita naikkan. Tapi pembelian kita batasi, per konsumen per pack," tegasnya. Terkait imbauan social distancing oleh pemerintah daerah, Jarnoji mengaku belum berdampak terhadap jumlah pengunjung. Tapi jika melihat status pembatasan hingga dua minggu ke depan akan berdampak pada penurunan jumlah  pengunjung. Jarnoji pun mengaku merasa dirugikan. "Ya pasti lah. Bagaimana kita mau dapat pembeli?," pungkasnya. Penetapan local lockdown oleh Pemprov Kaltim, berlaku mulai, Selasa (17/3) kemarin hingga dua minggu ke depan. Walau pun local lockdown yang diarahkan pemprov, lebih kepada social distancing. Yakni, mengurangi aktivitas di luar rumah dan pusat keramaian. (krv/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait