Waspada Begal di Jalan Gelap dan Sepi di Balikpapan

Senin 16-03-2020,18:49 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi. (dok) -- Balikpapan, Diswaykaltim - Kejahatan begal terjadi di Kota Beriman beberapa hari lalu. Dalam sebulan ini sudah tiga kasus yang terjadi. Terbaru, kejadian di depan Gedung KNPI Jalan Manuntung. Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi menyatakan, tidak akan main-main dalam memerangi begal di Kota Beriman. Ia memberi atensi serius bagi setiap Mapolsek untuk segera menangkap pelaku kejahatan ini. Turmudi mengatakan, kejahatan begal ini tidak mengenal jenis kelamin. Hal ini telah terbukti dari dua kejahatan begal yang terjadi terdapat pula korban laki-laki. "Korban itu bisa siapa saja," ujarnya. Turmudi telah memetakan wilayah rawan begal. Namun secara detail, dirinya enggan menyebutkan. Sebab dirinya tidak ingin membuat masyarakat resah. "Untuk lokasi sudah dalam pantauan kami. Semua kecamatan ada celah rawannya. Tak perlu saya sebut. Yang pasti di lokasi itu anggota kami sudah taruh atensi serius," jelasnya. Ia meminta kepada seluruh masyarakat menghindari kawasan sepi atau lokasi minim penerangan. Pasalnya, tindak kejahatan acap kali terjadi di lokasi seperti itu. "Kalau jalan usahakan jangan sendiri. Terutama perempuan," ujarnya. Untuk menekan kejahatan begal ini, ia menyebut kepolisian telah berupaya semaksimal mungkin. Setiap polsek ada satuan. Ada juga patroli setiap saat. Begitu juga di Polres ada Tim Beruang Hitam. “Jika ada laporan langsung kami tindak," tegasnya. "Bahkan saya terbuka dengan nomor telepon saya. Yakni 082154692630. Kalau masyarakat membutuhkan bantuan polisi silahkan hubungi," tambahnya. Bahkan lanjut Turmudi, jika masyarakat yang ingin beraktivitas malam hari dan membutuhkan pengawalan, bisa menghubungi mapolsek setempat. Media ini mewawancarai korban begal bernama Kharisma di kawasan Gedung KNPI Balikpapan beberapa waktu lalu. Saat kejadian, situasi ramai dan terang. Bahkan jaraknya hanya beberapa meter dari perempatan traffic light. Saat itu Kharisma berkendara sendirian pada pukul 22.00 Wita. Kemudian dibegal. Meski tidak ada barang yang hilang, namun dirinya mengalami luka-luka di bagian tangan dan kaki. "Jatuh saat tas saya ditarik. Saya terseret hingga sekitar 5 meter," jelasnya. Lain lagi kisah Bagio. Dirinya pernah dibegal juga. Ia tak menyangka pelaku nekat hampir merampas handphone yang ia letakkan di dashboard motornya. "Waktu itu saya lewat Jalan MT Haryono dalam. Tiba-tiba ada orang tak dikenal boncengan. Ia menarik ponsel saya. Saya reflek mengerem jadi ponsel saya tak berhasil dirampas," ujarnya. Dirinya yang syok langsung berhenti dan menghubungi teman-temannya untuk mengantar pulang. (bom/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait