Isran Buka Peluang Stadion Palaran Diserahkan ke Cabor

Minggu 15-03-2020,20:40 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Isran Noor saat membicarakan mengenai aset olahraga Kaltim dengan Yunus Nusi di Kantor Gubernur Jumat lalu. (IST)

Samarinda, DiswayKaltim.com- Besarnya perhatian pengurus cabang olahraga yang menginginkan fasilitas olahraga milik Pemprov Kaltim agar mendapat perawatan maksimal, baik yang disampaikan secara langsung ataupun melalui media massa, akhirnya sampai ke telinga Gubernur Kaltim Isran Noor. Secara prinsip, Isran mau fasilitas olahraga khususnya peninggalan PON Kaltim, tidak dibiarkan terbengkalai. Jumat (13/3/2020), Ketua Asprov PSSI Kaltim, Yunus Nusi menghadap gubernur untuk menyampaikan undangan pembukaan Liga 2 2020 yang dilangsungkan di Stadion Batakan, Balikpapan. Namun sebelum pembahasan soal Liga 2, Isran Noor lebih dulu membuka obrolan terkait pengelolaan fasilitas olahraga. "Saya menghadap beliau mau sampaikan undangan pembukaan Liga 2. Tapi malah, sebelum bicara soal Liga 2, beliau langsung tanya ke saya 'bagaimana soal Palaran itu?' langsung saya bilang, iya, Pak, serahkan saja pada ahlinya. Stadion dan beberapa venue olahraga diserahkan saja pada cabang olahraga," cerita Yunus mengulang percakapannya dengan gubernur saat dihubungi Disway Kaltim, Minggu (15/3/2020) kemarin. Pada dasarnya, kata Yunus, gubernur menginginkan solusi terbaik dalam perawatan fasilitas olahraga milik Pemprov Kaltim. Yunus pun menimpali dengan memberi beberapa opsi dimana dalam prakteknya nanti, Pemprov tak perlu turun tangan langsung untuk melakukan perawatan, namun venue olahraga yang berada di kawasan Stadion Utama Palaran dan Stadion Madya Sempaja dapat dikelola tanpa menabrak aturan yang berlaku. "Beliau malah yang tawarkan duluan pada kami (PSSI Kaltim) untuk mengelola Stadion Palaran. Saya bilang, kami siap saja. Nanti kami bisa gandeng pihak ketiga untuk melakukannya," sambungnya. Saat disinggung mengenai rencana KONI Samarinda yang juga ingin mengakomodir perawatan fasilitas olahraga milik Pemprov Kaltim, Yunus mengaku senang. PSSI Kaltim tentu saja tak mampu mengcover seluruh perawatan venue olahraga. Dengan niatan serius dari KONI Samarinda, artinya realisasi pengelolaan fasilitas olahraga di Kaltim melalui mekanisme pihak ketiga, mendekati kenyataan. "Saya malah baru dengar soal itu (dari wartawan). Saya senang saja. Artinya banyak yang perduli terhadap aset kita itu. Kalau mereka (KONI Samarinda) memang serius, nanti saya akan bicara dengan ketuanya. Kami diskusikan nanti bagaimana baiknya," tuturnya. Seperti diketahui, pengelolaan fasilitas olahraga milik Pemprov Kaltim sejak PON 2008 tidak berjalan dengan semestinya. Padahal jika dirawat dengan serius, ke depan, Kaltim bisa menggelar event olahraga bertaraf nasional hingga internasional karena ketersediaan venue olahraga yang memadai. (ava/fdl)
Tags :
Kategori :

Terkait