“Sampelnya akan kami bawa ke Puslabfor Sentul untuk dijelaskan lebih dalam,” ujarnya.
dr.Heryadi mengatakan, langkah ini penting untuk memastikan penyebab kematian bayi, apakah murni akibat proses medis alami atau justru dipengaruhi faktor eksternal.
Pemeriksaan laboratorium tersebut juga akan menelusuri kemungkinan adanya penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk zat penggugur kandungan.
Ia menambahkan, hasil analisis laboratorium diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua pekan sebelum dapat diumumkan secara lengkap.
“Perkiraannya sekitar dua minggu, baru hasil akhir bisa diketahui,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, tim forensik menyimpulkan bahwa bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia kandungan sekitar 5 hingga 6 bulan.
BACA JUGA: Pemprov Kaltim Segera Rombak Direksi Bankaltimtara, Seno: Sudah Kesepakatan RUPS
Pada jasad tubuh ditemukan sejumlah luka yang diduga akibat benturan benda keras atau tumpul.
“Temuan awal menunjukkan adanya luka pada tubuh bayi. Namun, penyebab pastinya masih perlu pendalaman melalui pemeriksaan patologi anatomi, yaitu analisis organ tubuh secara menyeluruh,” tutupnya.