Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty. (Andrie/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim - Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan. Dalam catatan diskes, sejak Januari 2020 hingga saat ini, terdapat 396 kasus DBD, disusul dengan empat angka kematian. Kendati angka kasus terbilang cukup tinggi, namun ternyata angka tersebut masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab pada Maret 2019, angka DBD di Kota Beriman sekitar 600 kasus. "Status DBD Balikpapan masih tingkat waspada. Secara kasus menurun tapi kalau jumlah kematian memang naik dari tahun lalu yang hanya ada satu, sekarang empat," ujar Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty. Lanjut Juliarty, kasus DBD yang terjadi di Kota Minyak mulai bergeser dari Balikpapan Selatan ke Balikpapan Utara. Kader jumantik berhasil menekan angka kasus DBD di Balikpapan Selatan. "Angka di Balikpapan Selatan menurun signifikan. Sekarang di Balikpapan Utara yang tinggi," jelasnya. Juliarty menyebut, kasus DBD di Balikpapan Utara terjadi karena saat ini banyak pembukaan lahan pemukiman. Selain itu masih banyaknya kebun karet. "Buka lahan jadi perumahan bisa berpengaruh. Kebun karet juga. Penampungannya bisa tergenang air dan jadi sarang nyamuk," ujarnya. Untuk mencegah angka kematian DBD, diskes akan membentuk kader jumantik seperti di Balikpapan Selatan ke seluruh kecamatan yang ada. Selain itu masyarakat diminta selalu mengecek penampungan air. "Di Balikpapan Selatan kami berhasil," jelasnya. Juliarty mengimbau orangtua jika anaknya demam jangan menunggu hingga berhari-hari. Pasalnya korban meninggal dunia akibat DBD yang ada, statusnya terlambat diberi penanganan di rumah sakit. "Kasus meninggal yang ada itu baru sehari dibawa sudah meninggal. Jadi lambat mendapat penanganan. Jadi saya minta tak perlu menunggu tiga hari baru dibawa," tambahnya. (bom/hdd)
Balikpapan Waspada DBD, Jika Demam Segera Periksa ke Dokter
Jumat 13-03-2020,23:07 WIB
Editor : Disway Kaltim Group
Kategori :