BERAU, NOMORSATUKALTIM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, tak hanya memberi manfaat bagi ribuan pelajar, tetapi juga membuka peluang besar bagi petani dan koperasi lokal untuk menjadi penyedia utama pasokan pangan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan, program ini menjadi salah satu upaya strategis Pemkab Berau dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, sehat dan berdaya saing.
Ia pun meminta seluruh perangkat daerah terkait agar serius menyukseskan pelaksanaan MBG di Bumi Batiwakkal.
“Kami mengharapkan anak-anak di Berau segera merasakan manfaat nyata dari program ini. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga harus menjadi pusat edukasi dan pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” kata Bupati Sri Juniarsih, Kamis 11 September 2025.
Diketahui, dapur SPPG yang berada di Jalan Karang Mulyo sudah beroperasi sebagai proyek percontohan. Dari sini, makanan bergizi didistribusikan ke empat sekolah dengan total 1.693 porsi per hari, mulai tingkat TK hingga SMA.
Jika sistem ini berjalan baik, maka Pemkab Berau menargetkan perluasan layanan ke seluruh kecamatan dengan potensi mencapai 80 ribu pelajar setiap harinya.
Terpisah, Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan menyebut, MBG yang tengah digencarkan pemerintah memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian lokal dan koperasi daerah.
"Pelaksanaan program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya petani dan koperasi lokal," kata Rakhmadi.
Menurutnya, dengan berjalannya dapur SPPG secara maksimal, kebutuhan akan bahan pangan segar dipastikan akan meningkat tajam.
Kondisi ini, tentunya dapat dimanfaatkan oleh petani lokal untuk menyalurkan hasil panennya ke pasar yang lebih pasti dan berkelanjutan.
“Ketika dapur SPPG berjalan dengan maksimal, tentu kebutuhan pangan akan melonjak. Ini adalah peluang besar bagi petani lokal agar hasil panennya bisa terserap langsung oleh pasar. Begitu juga koperasi lokal, seperti Koperasi Merah Putih, bisa ikut terlibat dalam rantai pasok pangan ini,” tuturnya.
Rakhmadi menyebut, apabila program MBG diterapkan secara menyeluruh di Kabupaten Berau, diperkirakan akan ada sekitar 80 ribu paket makan bergizi yang harus didistribusikan setiap harinya.
Hal ini berdampak langsung pada peningkatan aktivitas SPPG yang saat ini tengah dipersiapkan pemerintah daerah. Target pembangunan dapur SPPG pun mengalami penyesuaian.
"Dari yang sebelumnya hanya 20 titik, kini ditargetkan menjadi 29 titik SPPG, mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat yang menetapkan bahwa satu SPPG harus mampu mendistribusikan 3.000 paket MBG per hari," terangnya.
Saat ini, baru dua SPPG yang telah beroperasi secara aktif, yakni SPPG Karang Ambun dan SPPG Gunung Panjang. SPPG Karang Ambun saat ini baru mampu mendistribusikan sebanyak 1.693 paket MBG per hari, sementara SPPG Gunung Panjang mendistribusikan 1.611 paket per hari.