Driver Ojol Geruduk Kantor Bupati Berau, Desak Hapus Tarif Hemat hingga Stop Rekrutmen Mitra Baru

Selasa 09-09-2025,14:51 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Didik Eri Sukianto

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas di Kabupaten Berau menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Berau, Selasa 9 September 2025. Mereka menuntut sejumlah perbaikan kebijakan aplikator yang dinilai merugikan pendapatan driver.

Aksi ini berlangsung sehari setelah Pemkab Berau memediasi pertemuan antara perwakilan driver dan sejumlah pihak terkait di Ruang Rapat Kakaban, Senin (8/9/2025).

Ketua Garda Berau, Didin Haerudin, menyebut sejumlah fitur dalam aplikasi justru memperburuk kondisi kerja driver. Mulai dari promo tarif hemat, sistem tawar, hingga penerimaan mitra baru yang terus dibuka tanpa batas.

“Pendapatan kami semakin menurun. Kalau kondisi ini tetap dibiarkan, kami siap turun aksi lagi,” ujar Didin.

BACA JUGA: Balikpapan Jadi Lokasi Penyegelan Kantor Maxim, Aplikasi Tetap Jalan

Menurutnya, masing-masing komunitas juga memiliki keluhan khusus. Driver Gojek mendesak penghapusan jam operasional GoFood dan sistem double order.

Lalu, driver Grab menolak fitur tawar tarif serta layanan hemat. Sementara driver Maxim menyoroti ongkos kirim makanan yang dianggap terlalu rendah.

Selain itu, seluruh komunitas sepakat meminta dihentikannya rekrutmen mitra baru dan mendesak agar perusahaan aplikator memiliki kantor resmi di Berau sebagai wadah aduan pengemudi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marewangeng, memastikan pemerintah daerah menampung seluruh tuntutan.

BACA JUGA: Eksekusi Penyegelan Kantor Maxim Ditunda, Driver Ojol Nilai Pemprov Kaltim Tak Tegas

Ada 3 poin utama yang segera ditindaklanjuti, yakni penyesuaian tarif agar lebih adil, usulan pendirian kantor aplikator di Berau, serta penghentian sementara perekrutan mitra baru.

“Kesepakatan sudah kami catat, tinggal menunggu tanda tangan Ibu Bupati. Kami akan perjuangkan agar kebijakan tarif lebih seragam, bahkan hingga level provinsi sesuai aturan gubernur. Kantor perwakilan aplikator juga akan kami usulkan supaya setiap masalah bisa diselesaikan di tingkat daerah,” kata Andi.

Ia menambahkan, pembatasan jumlah mitra penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan jumlah pengemudi.

“Kalau supply terlalu banyak, pendapatan driver bisa tergerus. Itu yang ingin kita hindari,” ujarnya.

BACA JUGA: Berkah Driver Ojol Samarinda, Biaya Masuk Parkir Kini Ditanggung Aplikator dan Pelanggan

Kategori :