Kisah Kepemimpinan Inspiratif, Momen Mengharukan Nabi Muhammad dengan Sahabat Jabir

Jumat 29-08-2025,16:53 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

"Tidak," jawabku, "karena jika begitu berarti engkau menipuku, wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda lagi, "Bagaimana kalau dua dirham?"

Aku menyahut, "Tidak." Rasulullah Saw. terus menaikkan tawarannya hingga mencapai satu uqiyah. Aku pun berkata, "Apakah sekarang engkau sudah rela, wahai Rasulullah?"

Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Aku berkata, "Kalau begitu, unta ini jadi milikmu." Rasulullah Saw. bersabda, "Baiklah kuterima untamu ini."

Selanjutnya, beliau bertanya, "Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?" Aku menjawab, "Sudah, wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda, "Dengan seorang janda atau perawan?" Aku menjawab, "Bukan dengan perawan, melainkan dengan seorang janda."

Rasulullah Saw bertanya lagi, "Mengapa engkau tidak menikah dengan seorang perawan agar ia dapat memainkan mu dan engkau pun dapat memainkannya?"

Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahku gugur dalam perang Uhud dengan meninggalkan tujuh orang anak perempuan. Sebab itu, aku menikah dengan perempuan yang dapat mengurus mereka semua, agar saudari-saudariku dapat terurus dengan baik. "Rasulullah bersabda lagi, "Insya Allah engkau telah berbuat benar.

Nanti, ketika kita sampai di daerah Shirar, aku akan memerintahkan agar beberapa hewan sembelihan disembelih dan kita akan menetap di daerah itu pada hari itu. Ketika itu, di saat saudari-saudarimu itu mengetahui kedatanganmu, mereka pasti akan menepuk-nepuk bantal dudukmu."

Mendengar ucapan Rasulullah itu, aku pun menukas, "Tapi, demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak memiliki bantal duduk."

Rasulullah Saw. menyahut, "Bantal itu nanti akan benar-benar ada. Jadi, ketika nanti engkau sudah sampai, berlakulah dengan lemah lembut."

Jabir lalu melanjutkan keterangannya. Ketika kami tiba di daerah Shirar, Rasulullah Saw memerintahkan untuk menyembelih beberapa hewan sembelihan. Dan pada hari itu, kami menetap di tempat itu.

Menjelang petang, Rasulullah pun memasuki kota Madinah dengan diikuti oleh kami semua. Jabir berkata, "Ketika pagi tiba, aku menarik untaku dan menuntunnya ke kediaman Rasulullah Saw. Di sana aku menyimpuhkan untaku tepat di depan pintu kediaman beliau. Aku lalu duduk di dalam masjid.

Tidak lama kemudian, Rasulullah Saw keluar dan melihat untaku. Rasulullah Saw bertanya kepada para sahabat yang ada di situ, "Apa ini?"

Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, unta ini dibawa Jabir." Rasulullah bertanya lagi, "Lantas, di manakah Jabir sekarang?" Aku pun dipanggil.

Setelah menghadap, Rasulullah Saw bersabda, "Wahai keponakanku, tuntunlah untamu ini, karena ia sudah menjadi milikmu."

Selanjutnya, Rasulullah Saw. memanggil Bilal seraya bersabda, "Pergilah engkau bersama Jabir, dan serahkan satu uqiyah kepadanya."

Maka, aku pun pergi bersama Bilal. la memberiku satu uqiyah, dan menambahkan lagi sedikit dari itu. Demi Allah, unta itu terus tumbuh besar bersamaku sampai-sampai tempatnya di kediamanku dapat dilihat."

Kategori :