Masker Tak Tersedia di Apotek, Dinkes Imbau Warga Tidak Panik

Kamis 05-03-2020,16:42 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Ilustrasi penggunaan masker. (ISTIMEWA) Kukar, DiswayKaltim.com - Kelangkaan masker tidak hanya terjadi di Balikpapan dan Samarinda. Tapi juga di Kukar. Hampir seluruh apotek kehabisan stok masker. Bahkan beberapa hari ini, sebagian apotek tidak menjualnya. Seperti Apotek Kimia Farma di Jalan KH Ahmad Muksin Tenggarong. Apotek ini sudah kehabisan stok masker sejak akhir Februari. Memang masker di apotek itu dijual secara ecer. Apotek tersebut mendapatkannya dari distributor masker di Samarinda. “Belum ada stok lagi. Karena barang kosong. Sudah pesan. Tapi gak datang,” ucap salah satu apoteker Kimia Farma pada Disway Kaltim, Rabu (4/3/2020). “Banyak orang yang datang ke sini. Cuma cari masker saja,” lanjutnya. Apoteker yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku stok sudah berkurang sejak awal 2020. Padahal biasanya mereka memesan 12 boks. Yang datang hanya empat sampai lima boks. Harganya pun melonjak tajam. Per masker yang dibanderol Rp 1.000 sampai Rp 1.500 naik hingga Rp 6 ribu per masker. Awalnya per boks seharga Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu. Naik menjadi Rp 300 ribu per boks. “Memang sudah naik dari distributornya,” ujarnya. Begitu pun dengan hand sanitizer. Ia mengaku, saat ini barang tersebut sedang kosong. Juga dalam beberapa hari terakhir turut dicari oleh masyarakat. Hal serupa turut diakui pemilik Apotek Mega Duta, Kurniawan. Sebulan terakhir ia tidak memiliki stok masker. Ia mengaku setiap kali memesan, bisa mencapai 10 boks. Tetapi distributor langganannya tak kunjung menyetok. Lantaran terjadi kekosongan. “Kita order beberapa kali memang kosong,” terang Kurniawan. Tak terkecuali hand sanitizer. Kurniawan mendapat informasi dari distributor, barang itu harganya naik. Namun sampai saat ini, barangnya tuk kunjung datang ke apoteknya. “Biasanya (harga) Rp 9 ribu. Naik jadi dua kali lipat,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinkes Kukar Martina Yulianti menjelaskan, tak semua masyarakat harus menggunakan masker. Karena yang lebih dianjurkan menggunakan masker adalah orang yang sedang dalam keadaan sakit. Karena itu, saat ini Dinkes Kukar terus mengimbau masyarakat Kukar agar tidak panik. Yang ditunjukkan dengan membeli masker secara berlebihan. “Kita menyerukan agar (masyarakat) tidak panik dan bereaksi berlebihan,” kata Martina. Dinkes Kukar saat ini memiliki stok masker sebanyak 120.000 biji. Stok tersebut tidak disebar terlebih dahulu ke masyarakat. Alasannya, apabila disebar dan pemanfaatannya tidak sesuai, Dinkes Kukar bisa kehabisan stok pada saat dibutukan. Masker tersebut digunakan untuk kejadian luar biasa (KLB). Digunakan ketika pemerintah telah mengeluarkan keputusan dan mengharuskan setiap orang menggunakan masker. Di saat kondisi demikian, Dinkes Kukar akan membagikan masker tersebut. “Yang pasti masyarakat jangan panik,” tegas Martina. (mrf/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait