KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Proyek pembangunan kolam renang di SMK Negeri 2 Sangatta Utara kembali menjadi sorotan. Pekerjaan yang menggunakan anggaran dari APBD Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024 dengan nilai pagu mencapai Rp9 miliar itu hingga kini belum rampung.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa proyek yang seharusnya selesai pada akhir 2024 tersebut masih jauh dari kata tuntas. Bahkan, salah satu bagian dinding kolam renang terlihat retak dan ambruk.
Kolam renang ini dibangun dengan tujuan sebagai fasilitas penunjang pendidikan bagi siswa SMKN 2 Sangatta Utara, atau yang lebih dikenal sebagai SMK Pelayaran Kutai Timur. Namun, kondisi proyek saat ini justru menimbulkan tanda tanya terkait kualitas dan ketepatan penyelesaiannya.
Pembangunan tersebut dijalankan oleh kontraktor CV Kalembo Ade Mautama, perusahaan yang beralamat di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA: Kolam Renang Rp9 Miliar di SMK Sangatta Utara Molor, Disdikbud Kaji Sanksi jika Telat Lagi
BACA JUGA: Wabup Kutim Jamin Revisi Perda Pajak dan Retribusi Daerah untuk Meringankan, Bukan Membebani Rakyat
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor mengenai keterlambatan maupun persoalan teknis yang terjadi.
Dokumen Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan, bahwa durasi kontrak proyek ini hanya 1 tahun. Artinya, pekerjaan seharusnya tuntas pada akhir 2024. Namun kenyataannya, memasuki Agustus 2025, aktivitas pembangunan masih berlangsung.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Surasa beberapa waktu lalu menegaskan, bahwa proyek tersebut tetap harus berjalan. Ia menyebutkan, target penyelesaian ditetapkan pada pertengahan 2025.
“Kami tegaskan bahwa proyek ini harus tetap berjalan dan selesai sesuai kesepakatan, yakni pada Mei 2025,” ucap Surasa dalam wawancara pada April 2025 lalu.
BACA JUGA: Minimnya SMK Berbasis Industri di Kutim, Jurusan Disesuaikan dengan Potensi Daerah
Sayangnya, hingga saat ini kondisi bangunan di lapangan belum menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan, kerusakan pada dinding kolam renang justru menambah sorotan publik terhadap kualitas pengerjaan proyek.
Dari pengamatan tim Nomorsatukaltim, para pekerja tampak melakukan perbaikan darurat dengan menambal bagian tembok yang roboh.