Plt Sekprov Kaltim M Sabani membayar zakat fitrah di kantor Gubernur Kaltim bersama dengan pejabat pemprov lainnya (29/5/2019)
Samarinda, DiswayKaltim - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim targetkan penduduk miskin tahun ini berkurang. Pasalnya, angka penduduk miskin di Kaltim masih tergolong tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim jumlah penduduk miskin cenderung naik. Pada Maret 2018 angkanya mencapai 218,90 ribu (6,03 persen dari jumlah penduduk). Di tahun yang sama angka ini naik pada September menjadi 222,39 ribu atau 6,06 persen. Artinya terjadi kenaikan 3,49 ribu atau 0,03 persen.
Ketua Baznas Kaltim Fachrul Ghazi menuturkan tahun ini bisa menekan angka kemiskinan diatas satu persen. “Karena itu kami meminta, para muzzaki khususnya pengusaha bisa mengeluarkan zakatnya di Kaltim, jangan di luar Kaltim,” tegas Fachrul saat dikonfirmasi Minggu (2/6).
Bukan tanpa alasan. Pasalnya, para pekerja atau pun pengusaha tersebut mengadu nasib di Bumi Etam. “Mereka kan berpenghasilan di Kaltim. Kalau berzakat jangan di transfer ke luar Kaltim, sebab masyarakt kita masih membutuhkan di sini,” tambahnya.
Baznas sendiri memprioritaskan penyaluran zakat diberikan pada kelompok fakir miskin. Mengenai persentase penerima dan pemberi, pihaknya yakin pemberi jauh lebih banyak.
“Soalnya semiskin-miskinnya keluarga di Kaltim ini, walau pun gubuk masih ada ditemukan televisi, sepeda motor dan punya handphone,” kata Fachrul tanpa mau menyebut asal daerah yang dimaksud tersebut.
Diketahui, jumlah dana zakat di Kaltim terus meningkat. Pada 2017 Baznas mengumpulkan Rp 11,2 miliar, lalu naik pada 2018 menjadi Rp 11,3 miliar. Tahun ini Baznas menargetkan dana zakat bisa terkumpul akhir tahun sebanyak Rp 12 miliar. (m3/dah)