Perkara Cinta, Wanita Muda Diduga Terjun ke Sungai Mahakam

Rabu 04-03-2020,21:31 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Kapolsek Loa Kulu IPTU Aksaruddin Adam bersama personil saat memeriksa lokasi kejadian tempat ME diduga terjun ke Sungai Mahakam. (Bayu/Disway) ============== Kukar, Diswaykaltim.com – Seorang wanita muda berinisial ME (28) warga Jalan Long Pahangai RT 006, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), diduga terjun ke Perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Desa Loa Kulu Kota (LKK), Kecamatan Loa Kulu, samping Pelabuhan PT RKR. Menurut informasi yang dihimpun. Aksi nekat ME ini diduga ada perkara cinta dengan dua orang pria berinisial WH dan DW. Hingga berbuntut patah hati. Pasalnya, WH yang mengetahui ME berselingkuh dengan DW. Memutuskan hubungan dengan ME. Sampai akhirnya, ME nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai, pada Minggu (1/3/2020) pagi lalu. Sebelum ME dilaporkan hilang. Antara WH dan ME memang diketahui sempat bertengkar di kosan tempat mereka tinggal dekat lokasi kejadian. “WH mengakui kalau sebelum korban hilang. Mereka sempat ribut di dalam kosan. Penyebabnya karena WH mengetahui kalau korban pada malam mingguketahuan jalan dan menginap dengan DW di sebuah penginapan di Samarinda,” kata Kapolsek Loa Kulu IPTU Aksaruddin Adam kepada Disway Kaltim, Rabu (4/3/2020) sore. Hingga saat ini lanjut Aksaruddin, pihaknya masih fokus meminta keterangan WH dan DW. Untuk memastikan apakah ME benar terjun sendiri atau tidak. Sembari memantau pencarian di TKP oleh Tim SAR gabungan. “Kasus ini masih kita selidiki. Saat ini kedua pria yang memiliki hubungan dengan korban kita amankan di kantor untuk diperiksa,” tuturnya. Hubungan gelap itu memang diakui DW. Bahkan ia juga mengakui kalau Sabtu (29/2/2020) malam minggu sebelum ME hilang. Ia sempat jalan dan menginap di Samarinda bersama ME. “Iya, saya jemput di kosannya. Kemudian besok paginya saya antar pulang. Tapi tidak sampai ke kosannya. Hanya di depot bakso dekat Polsek Loa Kulu. Karena waktu itu, dia (ME,Red) pinjam handphone saya dan menghubungi keluarganya minta dijemput,” ungkap DW saat ditemui di Mapolsek Loa Kulu, Rabu malam. Sementara WH mengatakan sudah menaruh curiga sejak lama ME dan DW “Bermain” dibelakangnya. Namun karena ME mengaku kepadanya tengah hamil. WH masih mencoba bertahan. “Saya sama dia sudah nikah siri. Rencananya mau nikah yang beneran. Tapi pas saya tahu dia habis jalan sama DW. Saya cemburu dan saya tunggu di kosan,” terang Mekanik di salah satu bengkel di Jalan Patin, Tenggarong ini. Tepat Minggu pagi sekitar pukul 06.00 Wita. ME tiba di kosan dan tak menyadari ada WH di dalam. Keduanya pun bertemu dan langsung bertengkar. Karena ME mengatakan kandungannya sudah hilang. WH lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan ME. “Waktu itu dia bilang mau bunuh diri. Tapi saya tidak hiraukan. Kemudian dia turun ke bawah. Kirain mau nyalakan listrik air buat mandi. Ternyata saya tunggu-tunggu tidak balik-balik,” terang WH. 15 Menit kemudian WH menyusul ME ke jamban dibelakang kosan. Disana WH hanya menemukan sandal yang dikenakan ME. Sedangkan ME sudah tidak ada. “Saya tengok-tengok dan bolak-balik disana. Saya bingung. Apakah benar dia terjun ke sungai atau tidak. Saat itu saya juga tidak berani bertanya kepada orang-orang. Hanya kepada salah seorang anak yang sedang main game,” ucapnya. “Saya tanya ada lihat perempuan lewat nggak? Terus saya dengar anak itu bilang tidak. Pendengaran saya begitu waktu itu. Ternyata anak itu bilang ada lihat pas ketemu lagi di polsek,” lanjut WH. Sedangkan Plt Kanit Siaga SAR Samarinda, Joko Tri Wulan mengatakan, ini merupakan hari kedua pencarian. Karena laporan adanya dugaan wanita terjun ke sungai ini baru diperoleh Selasa (3/3/2020) kemarin. “Baru kemarin sore kami mulai pencarian dan bangun posko di lokasi kejadian. Sampai hari ini (Rabu,Red) penyisiran kita lakukan sejauh 1,8 kilometer,” jelas Joko ditemui di TKP. Biasanya, apabila hari Minggu tenggelamnya. Harusnya hari kedua atau ketiga, jasadnya sudah timbul di permukaan. Sementara pada kasus ME ini tidak. “Ini sudah hari ke empat setelah hilang pada Minggu lalu. Seharusnya kemarin atau hari ini sudah timbul ke permukaan. Kalau memang terjatuh ke sungai ya,” bebernya. Namun pihaknya akan terus melakukan pencarian selama 7 hari terhitung Selasa kemarin. “Sesuai SOP 7 hari. Apabila tidak juga ditemukan, maka pencarian kami tutup,” pungkasnya. (byu)

Tags :
Kategori :

Terkait