Demam dari Korea Selatan

Senin 02-03-2020,23:46 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

RSUD dr Abdul Rivai sedang mengisolasi warga Berau yang mengalami demam tinggi usai pulang dari negara terjangkit Corona. Tanjung Redeb, Disway - Beredar pesan berantai di grup WhatsApp masyarakat Berau, yang menyebutkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, telah menerima pasien dengan kondisi demam tinggi, usai mengunjungi Korea Selatan (Korsel). Isi pesan yang beredar tersebut adalah; “Hati-hati kalian semua. Jangan ada dulu yang ke rumah sakit. Jika ada teman sakit jangan dulu dijenguk ke rumah sakit. Soalnya ada 12 orang yang dari korea, salah satunya orang berau dirawat di rumah sakit. Tapi belum dipastikan corona atau bukan. Karena belum dikirim sampelnya. Orngnya demam tinggi, makanya mau disimpan di ruang isolasi. Mereka pulang setelah mengikuti acara MCI di Korea, setelah kembali dari Korea, salah satu nya demam tinggi. Hasilnya mengarah ke postif corona. Semoga kita dijauhkan dari bala. Di rumah sakit sudah gempar ini, kayaknya ada wartawan sudah keliling-keliling. Perbanyak makan vitamin untuk daya tahan tubuh, jaga kesehatan. Penyakit apapun mentul, insyaAllah kalo daya tahan tubuh kita kuat.” Ketika Disway mengunjungi rumah sakit tersebut sekira pukul 16.00 Wita, tepatnya ketika berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), salah seorang petugas rumah sakit meminta masyarakat yang berada di sekitar IGD untuk keluar. Bahkan ketika ditanya mengapa sampai mengeluarkan masyarakat secara mendadak, petugas itu tidak menjawab. “Mohon keluar dulu. Jangan ada yang foto-foto ya,” ungkap petugas. Menyusul ramainya pesan berantai tersebut, akhirnya RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, membuat keterangan pers, terkait isu yang beredar di WhatsApp itu. Disampaikan Humas RSUD dr Abdul Rivai, Erva Anggriana, bahwa pihaknya membenarkan telah menerima pasien yang baru pulang dari salah satu negara yang terdampak virus Corona, dengan kondisi demam, batuk, pilek. Dengan adanya data minimal tersebut, lanjut dia, pihaknya kemudian melakukan deteksi dini pada pasien. “Sehingga pasien harus kami karantina sementara di ruang isolasi, untuk meningkatkan kewaspadaaan hingga diagnosa tegak,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3) malam. Dari anamnesa hingga pemeriksaan fisik, pihaknya sudah melakukan tindakan lebih dini. Hal itu menurutnya, sudah sesuai dengan pedoman kesiapsiagaan, dalam menghadapi infeksi yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang diterbitkan pada Januari 2020, agar tidak menjadi kasus yang tidak terdeteksi positif pneumonia. Bahkan, walau diagnosa belum tegak, penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam pemeriksaan kali ini tetap dilaksanakan sesuai dengan standar Kemenkes RI. Hal ini kata Erva, sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan petugasnya dalam menghadapi infeksi yang berasal dari luar (Daerah Out Break), sehingga tim yang melakukan perawatan sudah sesuai standar sebagai langkah waspada. APD itu untuk memberikan keamanan kepada petugas yang berjaga. “Karena kami belum mengetahui diagnosa pasien. Menyikapi hal ini, kami meminta kepada masyarakat untuk tidak panik. Sebab RSUD sedang melakukan observasi pada pasien, hingga sampel yang kami kirim ke Litbangkes sudah terbit hasilnya,” bebernya. Kendati demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada. Terutama bila mengalami gejala demam, dan atau batuk disertai kesulitan bernafas setelah perjalanan yang memiliki risiko tinggi terjangkit Corona. Atau setelah melakukan kontak erat dengan pasien yang diduga mengidap virus corona. “Segeralah mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan masyarakat atau rumah sakit apabila mengalami gejala tersebut. Jangan lupa selalu menggunakan masker ketika keluar rumah,” terangnya. Tidak hanya itu, pihaknya meminta ketika usai melakukan perjalanan dan kembali dari daerah out break, agar lebih koperatif untuk mengisolasi diri, jika ada gejala yang mengarah infeksi ke saluran pernafasan. Serta menjauhi tempat ramai, untuk sementara dan lebih meningkatkan kewaspadaan, hingga melaporkan diri ke fasilitas kesehatan. Ia juga mengingatkan, kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan pola hidup yakni dengan cara menjaga kebersihan tangan rutin. Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin, atau batuk dan gunakan masker ketika batuk maupun pilek “Terutama sebelum memegang mulut dan mata, setelah memegang instalasi publik. Istirahat bila sedang sakit, dan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur minimal 3 kali sehari, serta konsumsi makanan bergizi,” tandasnya. Bupati Berau Muharram membenarkan, informasi adanya warga Berau yang menjalani isolasi di RSUD dr Abdul Rivai, lantaran terduga suspect virus Corona. Namun dari komunikasi dengan direktur RSUD, warga tersebut kondisinya kini telah berangsur membaik. Pasien yang diisolasi dikatakan Muharram, beberapa waktu lalu berkunjung ke Korea Selatan, untuk menerima penghargaan dari salah satu NGO. “Tetapi saat tiba di Bumi Batiwakkal, mengalami demam tinggi hingga langsung diisolasi di rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan. Kini setelah dilakukan perawatan, suhu tubuh warga Berau itu berangsur turun,” jelasnya. Meski begitu, karena kedua pasien yang identitasnya masih belum diketahui tersebut, usai berkunjung ke Korea Selatan, di mana yang menjadi negara nomor dua terjangkit virus corona, sehingga demi kehati-hatian warga ini masih dilakukan isolasi sampai saat ini. “Dan Selasa pagi akan dilakukan pengambilan sampel darah, untuk dilakukan uji laboratorium di Surabaya, memastikan apakah suspect corona atau hanya demam biasa karena peralihan cuaca,” ucapnya. Muharram pun meminta, atas kejadian ini meski belum ada hasil uji laboratorium, warga diminta tidak perlu cemas dan khawatir. Sebab pihak rumah sakit telah melakukan tindakan yang tepat dengan melakukan isolasi warga tersebut. Muharram menilai, saat ini Kabupaten Berau, masih relatif aman dari ciri-ciri teridentifikasi corona, karena beberapa pasien yang dilakukan observasi ternyata hanya demam seperti pada umumnya. “Saya ingin sampaikan warga tidak perlu panik dan tetap tenang meski sudah banyak informasi yang beredar di media sosial. Saya pastikan melihat perkembangan dari warga Berau yang diisolasi ini. Saya yakin, mereka bebas dari apa yang dikhawatirkan masyrakat,” tutupnya. BERAU WASPADA Ditemukanya dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona direspons Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi. Ditemui usai rapat gabungan dengan Asisten I Setkab Berau, Senin (2/3) siang, Dia mengaku telah mengetahui informasi tersebut. “Saya sudah terima informasinya dari berita online dan televisi, tetapi untuk surat atau edaran dari Kementerian Kesehatan belum ada,” ujarnya. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait kronologis terdeteksinya dua WNI itu. Melalui informasi kronologis yang diterima, akan menjadi bahan evaluasi daerah dalam mengantisipasi penyebaran virus ini. Secara kedinasan, seluruh organisasi kesehatan di Kabupaten Berau tetap meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan virus ini agar tidak menyebar sampai ke Bumi Batiwakkal. “Artinya kami juga terus menyebarkan selebaran imbauan pencegahan agar virus ini tidak menjangkit masyarakat, serta tata laksana kalau ada temuan untuk segera dirujuk ke rumah sakit kepada petugas kesehatan,” jelasnya. Dengan adanya temuan dua orang positif di Indonesia, saat ini kewaspadaan semakin ditingkatkan. Selain itu, koordinasi dengan lintas sektor tetap dilakukan seperti dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bandara, RSUD dan semua pihak yang terkait. “Di Berau itu banyak pintu masuk, bisa darat, laut dan udara makanya sebelum ada ditemukannya dua WNI positif kami sudah waspada, tetapi sekarang semakin waspada lagi,” tegasnya. “Warga juga agar selalu menjaga pola hidup yang sehat agar memiliki daya tahan tubuh yang kuat,” imbuhnya. Dijelaskannya, virus Corona ini tak berbeda jauh dengan infeksi pada umumnya, bagi warga yang memiliki daya tahan tubuh lemah tentu akan menimbulkan gejala lain seperti sesak nafas, pusing dan suhu tubuh tinggi. Namun bagi warga yang rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan memiliki lingkungan sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang baik. “Intinya jangan terlalu berlebihan soal virus ini, sebab obat mujarapnya itu ada dari pola hidup, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, virus ini tak akan terjangkit kepada warga,” pungkasnya. Sementara, dihubungi terpisah, Kepala Seksi Operasional Bandar Udara Kalimarau Budi Sarwanto mengatakan, saat ini alat thermoscanner di Bandara Kalimarau masih beroperasi dan belum dinonaktifkan. Namun, Dia tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengingat kewenangan pengoperasian alat tersebut ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan. “Sampai sekarang masi aktif dan beroperasi, belum dinonaktifkan. Apalagi sekarang ada ditemukan dua orang WNI positif. Tetapi untuk lebih jelas bisa konfirmasi ke KKP,” tutupnya singkat. Baca Juga: Balikpapan Suspect Corona

Tags :
Kategori :

Terkait