Kaltim Produksi Kapal SWATH Pertama di Asia Tenggara

Jumat 28-02-2020,22:38 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Titik Balik Industri Galangan Kapal   Kapal SWATH produksi pertama di Asia Tenggara ini sudah mencapai progress pengerjaan 50 persen. Jika tidak ada aral melintang, Mei mendatang kapal ditarget selesai dan siap dikirim ke negara pemesan.  (Dian/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Kapal jenis Small Waterplane Area Twin Hull alias SWATH adalah desain kapal yang meminimalkan area penampang lambung di permukaan laut. Kapal jenis ini kabarnya belum pernah diproduksi di Asia Tenggara. Kaltim bisa jadi yang pertama. PT Allvina Prima Galangan, sedang melakukan tahap produksi pembuatan kapal jenis ini sejak Agustus 2019 lalu. Dan ditarget akan selesai pada Mei 2020 mendatang. "Ini pertama di Asia Tenggara. Singapura, Malaysia, Filipina, belum ada yang produksi. Ada produksi di Eropa sana. Indonesia yang pertama, dan itu di Kaltim," ujar Muhammad Ridwan Abdul Gani Najjar, Direktur Teknik dan Marketing PT Allvina Prima Galangan, Selasa (25/2). Ridwan menjelaskan, ide awal pembuatan kapal ini adalah cara dia untuk mencari celah mengembangkan bisnis industri galangan kapal di tengah kondisi yang sedang lesu. Ia menyiapkan maket kapal dan menjualnya pada investor di luar negeri. Usahanya cukup berhasil, produksi kapal SWATH ini menjadi salah satunya. Kapal passenger ini mendapat investasi dari Malaysia dan akan diekspor ke Maldives setelah produksi selesai. Alumnus Marine Enginer Institut Kelautan Malaysia ini menyebutkan, keunggulan kapal jenis SWATH ini. Desain twin hull menyediakan platform yang stabil dan deck besar yang luas. Dibandingkan dengan katamaran konvesional pada kapal biasa, kapal SWATH memiliki hambatan gelombang yang lebih sedikit. Sehingga kurang rentan  terhadap gerakan gelombang. "Kalau kapal biasa itu single hull, bisa oleng. Ini twin hull, bisa lebih stabil di laut lepas meski dalam kecepatan tinggi," sebut Ridwan. Kapal penumpang dengan kapasitas 100 penumpang ini, nantinya akan dilengkapi fasilitas seperti satelite echo sounder, global positioning system (GPS), dan peralatan keselamatan life raft. Dalam proses pembuatan kapal ini, pihaknya juga bekerja sama dengan engineer dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk mengukur kecepatan daya apung. Ia menyebut, produksi kapal ini sudah memasuki tahap 50 persen penyelesaian. Pemasangan mesin akan dilakukan pada awal Maret. Bahan baku pembuatan kapal ini, sebagian besar komposisi luaran dan besi diambil dari dalam negeri. Hanya mesin yang diimpor dari Tiongkok. "Besi kita ambil dari Krakatau Steel. Andai kita sudah produksi mesin, pasti kita ambil dari sini juga," sambungnya. Total investasi proyek kapal SWATH ini senilai Rp 7 miliar untuk satu produksi kapal berukuran 42×14 meter ini. Diwacanakan, Presiden Joko Widodo akan meresmikan kapal SWATH ini saat launching pada Mei mendatang. "Ya semoga semua lancar dan sesuai target," pungkasnya Terpisah, Binsar Simangunsong Analis Kawasan Industri Bidang Industri Disperindagkop Kaltim mendukung penuh produksi Kapal SWATH buatan PT Allvina Prima. Ia mengaku juga sudah melakukan koordinasi dalam proses produksi kapal ini. "Kami mendukung, industri kapal yang orientasinya ekspor," ungkapnya, Rabu (26/2). Ia pun turut berbangga. Bahwa industri galangan Kaltim mampu membuat kapal berstandar internasional. "Selama ini yang dibangun kan kalau tidak tongkang, tugboat. Dengan produksi kapal SWATH ini, bisa membangun kepercayaan diri kita. Bahwa kita punya potensi," sambungnya. Apalagi kapal ini, adalah kapal penumpang yang akan diproyeksikan untuk transportasi wisata laut. Binsar menyebut, ekspor Kapal SWATH buatan Kaltim akan menjadi titik awal bangkitnya industri galangan kapal di Bumi Etam. "Bisa menjadi jaminan mutu setelah diekspor. Jadi nanti, pemda bisa pesan  untuk kepentingan pariwisata Kaltim, misalnya," kata dia. Setelah produksi untuk ekspor, Binsar berharap pesanan dalam negeri juga akan tumbuh terhadap permintaan produksi kapal SWATH. Terutama Kaltim sendiri. Karena menurut Binsar, hal ini bisa mendorong kemajuan pariwisata di Kaltim. Sesuai dengan RPJMD Kaltim yang akan melakukan transformasi ekonomi melalui sektor industri pariwisata. Kapal SWATH nantinya bisa diproyeksikan sebagai transportasi wisata air unggulan di Kaltim. Ditambah lagi, kaitannya dengan IKN. Terkait produksi Kapal SWATH ini, Binsar mengaku sudah mengomunikasikan dengan Kementerian Perindustrian. Pada peresmian Kapal SWATH Mei mendatang, diharapkan Menteri Perindustrian bisa hadir untuk meresmikan langsung uji coba kapal. Yang digadang-gadang sebagai  produksi pertama Kapal SWATH di Asia Tenggara. (krv/eny) Baca Juga: Industri Lesu, Banyak Kapal Mangkrak Kehabisan Biaya  

Tags :
Kategori :

Terkait