Gamalis juga mewanti-wanti agar tingginya angka APBD tidak membuat pemerintah lengah.
Ia menilai angka tersebut bisa saja menurun di masa depan karena ketergantungan pada transfer pusat.
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal Dengan Standar Kemasan dan Pelabelan yang Berkualitas
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak lebih bijak dan bertanggung jawab dalam mengelola setiap rupiah anggaran.
“Kalau hari ini kita punya angka besar, belum tentu besok tetap seperti itu. Karena itu, kita harus mengelola anggaran dengan bijak dan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Gamalis juga menyoroti pentingnya sinergi antar instansi. Menurut Gamalis, minimnya koordinasi berpotensi menimbulkan tumpang tindih program pembangunan, termasuk antara APBD dan dana CSR.
Ia mencontohkan kasus pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh dua pihak berbeda di satu lokasi.
“Jangan sampai kita bangun jembatan pakai APBD, tapi CSR juga bangun jembatan di lokasi yang sama. Ini yang harus kita hindari,” katanya.
Menutup arahannya, Gamalis mengajak seluruh perangkat daerah untuk memperkuat sinergi dan menyatukan langkah demi pembangunan yang berdampak nyata.
BACA JUGA:Penanganan Jalan di Kota Menjadi Fokus Utama Pemkab Berau, Total Anggaran Rp15 Miliar
BACA JUGA:Pagelaran Budaya di Berau Didorong Masuk Dalam Kharisma Event Nusantara
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan bukan diukur dari banyaknya proyek yang digarap, melainkan dari seberapa besar dampaknya dirasakan oleh masyarakat.
“Kita hari ini berkumpul dalam satu kebersamaan, dalam sebuah keinginan untuk maju bersama ke depan, agar masyarakat Kabupaten Berau bisa lebih terlayani lagi dan merasakan anggaran yang besar itu,” tutupnya.