IPK Tinggi Tak Cukup Hadapi Tantangan Era Digital

Minggu 21-07-2019,19:19 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Anggota Senat Stiepan bersama para wisudawan berfoto bersama usai melangsungkan prosesi wisuda di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Sabtu (20/7/2019). Balikpapan, DiswayKaltim.com - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan (Stiepan) kembali meluluskan sebanyak 115 orang sarjana ekonomi angkatan ke- 27 di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan Kota, Sabtu (20/7). Melalui Sidang Senat Terbuka Stiepan ini, ada lima mahasiswa yang meraih predikat lulusan terbaik dari dua jurusan, yakni manajemen dan akuntansi. Tak hanya itu, prosesi wisuda tersebut juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada lima mahasiswa yang berdedikasi dalam pengembangan kampus sejak menjalani perkuliahan. Selain dihadiri ratusan orang tua wisudawan, dalam agenda tahunan Stiepan tersebut, juga dihadiri  Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Kepala LLDIKTI WIlayah XI : Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Dr Abdul Rahman Kadir M.Si dan unsur Forkopimda Balikpapan. Dalam sambutannya, Ketua Stiepan Drs Santoso SH MH berpesan, agar para wisudawan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki sejak menimba ilmu di Stiepan. Apalagi  saat ini, memasuki era revolusi industri 4.0, yang mengharuskan mahasiswa terus berinovasi dengan mengikuti teknologi dan zaman. Karena menurut Santoso, tak cukup bermodalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi saja. Kecerdasan emosional menjadi hal yang tidak kalah penting untuk menyongsong zaman serba cepat dan digital ini. Santoso mengatakan, usai menyandang gelar sarjana para lulusan diharapkan jangan puas dengan hasil tersebut. Karena ini bukan akhir dari pengabdian para wisudawan. Bahkan ini baru dimulai  untuk membuktikan apakah ilmu yang didapat bisa diimplementasikan di dunia kerja dan masyarakat. “Pertama saya ucapkan selamat kepada sarjana ekonomi muda yang baru, alhamdullilah Stiepan kembali meluluskan para wisudawan muda. Tugas dan tantangan para sarjana muda Stiepan ini sangat berat. Dan jika tidak bisa menjawab seluruh tantangan itu, bukan hanya wisudawan ini yang malu tapi kampus Stiepan sebagai pencetak para sarjana juga ikut malu,” terangnya. Ia juga menambahkan, menyikapi revolusi industri 4.0 saat ini, pihaknya akan mempersiapkan sistem berbasis IT di Stiepan, dengan mulai menerapkan sistem perkuliahan online (blended learning), pendaftaran mahasiswa baru secara online, pembayaran kuliah hingga daftar kehadiran akan menggunakan sistem fingerprint nantinya. “Satu lagi pesan saya, jangan pernah melupakan kampus dan para dosen pengajar. Terlebih mereka yang memiliki jabatan tinggi di masing - masing perusahaan tempat mereka bekerja nantinya. Karena bisa saja membantu menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan Stiepan selanjutnya,” harapnya. Terpisah Rizal Effendi menyikapi peran para wisudawan setiap tahun di Balikpapan. Bbahwa peran sarjana ekonomi di Balikpapan di era seperti sekarang sangatlah penting. Mengingat Balikpapan adalah satu dari 10 kota di Indonesia yang menjadi pelopor ekonomi kreatif. Rizal menyebut, ada tiga sektor yang mempengaruhi ekonomi kreatif di Balikpapan di antaranya kuliner, fashion dan UMKM kerajinan yang dimiliki daerah. Dan bahayanya lagi, kata dia, saat sekarang tak hanya tiga sektor itu saja, muncul lagi sektor yang kini sangat penting sekali yaitu Ekonomi digital. “Sekarang orang jualan tidak harus punya toko, orang kerja tidak harus ke kantor dan mau beraktivitas lainnya tidak perlu keluar rumah, karena sudah serba online menggunakan digital. Kalau Indonesia tidak hati-hati dan cepat mengikuti zaman, bakal tertinggal dengan negara lain. Ini yang menjadi tantangan kita sekarang,” pungkasnya. (adv/din/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait